Heboh Isu Raffi Ahmad Dapat Proyek Dapur Bergizi, BGN Buka Suara: Tidak Benar dan Tidak Berdasar!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, akhirnya angkat bicara terkait rumor keterlibatan Raffi Ahmad dalam proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Banten.

Dilansir dari Antara, isu yang sempat beredar di sejumlah portal berita menyebutkan bahwa Raffi mendapat jatah 300 titik proyek dapur MBG.

Namun, Dadan menepis kabar tersebut secara tegas.

"Untuk memastikan, saya tadi menghubungi langsung Raffi Ahmad guna mengonfirmasi apakah dirinya mungkin berafiliasi dengan salah satu mitra pelaksana. Namun, Raffi Ahmad menyatakan bahwa ia tidak terlibat sama sekali dalam proyek dapur MBG atau berafiliasi dengan mitra pelaksana mana pun," ujar Dadan dalam pernyataan resmi di Jakarta, Kamis (22/5).

Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan tidak berdasar, sebab seluruh penunjukan pelaksana program dilakukan secara transparan, akuntabel, dan dapat diaudit.

Lebih lanjut, Dadan mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman publik dan merusak kepercayaan terhadap program strategis pemerintah.

"BGN tetap berkomitmen menjalankan program MBG secara profesional dan terbuka. Evaluasi terus kami lakukan agar manfaat program ini benar-benar dirasakan masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, terkait progres program, Dadan mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, Program MBG telah menjangkau hampir 4 juta penerima manfaat, melalui 1.397 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi.

"Per 21 Mei, sudah menjangkau 3.979.954 penerima. Minggu depan, kami targetkan penambahan 294 SPPG di berbagai daerah, yang diestimasikan menambah 882.000 penerima manfaat," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI.

Jika target tersebut tercapai, maka jumlah penerima manfaat MBG hingga akhir Mei diproyeksikan mencapai 4,8 juta orang, melampaui target Presiden Jokowi sebesar 4 juta.

"Insya Allah kita akan laporkan ke Presiden bahwa target 4 juta bisa terlampaui," tutup Dadan Hindayana.