Putin Umumkan Gencatan Senjata Paskah, Zelensky Sebut Hanya Pura-Pura

JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa pasukan Rusia hanya melakukan sandiwara terkait gencatan senjata sementara yang diumumkan Presiden Vladimir Putin dalam rangka perayaan Paskah Ortodoks.

Meski sempat diumumkan akan menghentikan serangan selama satu hari, Rusia tetap melancarkan serangan terhadap Ukraina sepanjang malam.

Putin menginstruksikan penghentian seluruh aktivitas militer di garis depan perang yang telah berlangsung tiga tahun ini, mulai Sabtu malam hingga Minggu tengah malam waktu Moskow. Instruksi ini dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum ia mengikuti misa Paskah Ortodoks.

Langkah tersebut muncul setelah Amerika Serikat menyatakan bisa saja menarik diri dari upaya perdamaian jika Moskow dan Kyiv tidak menunjukkan komitmen serius untuk bernegosiasi.

"Secara umum, pada pagi Paskah, kita bisa melihat bahwa militer Rusia sedang berusaha menciptakan kesan seolah-olah mereka mematuhi gencatan senjata. Namun, di beberapa titik, mereka tetap mencoba menyerang dan menyebabkan kerugian bagi Ukraina," ungkap Zelensky melalui unggahan media sosial.

Zelensky menambahkan bahwa pada Sabtu malam terjadi ratusan serangan, dan pasukan Ukraina mencatat 59 insiden penembakan serta lima upaya serangan di sepanjang garis pertempuran pada Minggu pagi.

Pihak militer Ukraina mengonfirmasi adanya penurunan intensitas pertempuran, namun menyebut bahwa kontak senjata masih terus berlangsung.

"Memang menurun, tapi belum benar-benar berhenti. Jujur saja, kami memang tidak menaruh harapan besar bahwa gencatan senjata ini akan benar-benar ditaati," kata Viktor Tregubov, juru bicara militer di wilayah timur Ukraina, kepada televisi nasional.

Sementara itu, di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, terdengar sedikitnya tiga ledakan pada Minggu pagi, menurut laporan media setempat. Reuters belum dapat memverifikasi laporan-laporan tersebut secara independen.