Dokumenter ‘Slauson Rec’ Ungkap Sisi Gelap Shia LaBeouf: Dari Mentor Jadi Monster?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Meski baru diumumkan sebagai bagian dari Cannes Film Festival beberapa pekan sebelum penyelenggaraan, dokumenter "Slauson Rec" karya Leo Lewis O'Neil kini menjadi salah satu film paling banyak dibicarakan setelah tayang perdana di segmen Cannes Classics.

Dilansir dari Variety, dokumenter berdurasi dua jam dua puluh lima menit ini menerima tepuk tangan meriah selama dua menit dari penonton, namun juga menyisakan keheningan dan keterkejutan.

Dokumenter ‘Slauson Rec’ Ungkap Sisi Gelap Shia LaBeouf: Dari Mentor Jadi Monster?
- (Dok. Variety).

"Slauson Rec" awalnya dipromosikan sebagai eksplorasi perjalanan kreatif sebuah kelompok teater eksperimental di South Central Los Angeles yang dibina oleh aktor ternama, sekaligus kontroversial, Shia LaBeouf. Namun yang tersaji di layar jauh dari sekadar kisah komunitas seni. Film ini berkembang menjadi potret kelam yang memperlihatkan LaBeouf sebagai sosok pemimpin karismatik yang kerap terjebak dalam ego, kekerasan verbal, dan bahkan fisik.

Dokumenter ini dibuka dengan wawancara masa kini bersama LaBeouf yang mengakui kegagalan dalam hidupnya.

"Saya telah banyak berdamai dengan kegagalan hidup saya dan fondasi palsu yang saya bangun," ujarnya.

LaBeouf juga hadir langsung di pemutaran perdana, dan menyampaikan kepada Direktur Festival Thierry Frémaux, "Saya sangat bersyukur [O'Neil] masih mengizinkan saya berada di sekitarnya dan membawakan ide-ide."

Namun isi film memperlihatkan gambaran yang jauh lebih kelam dari pernyataan tersebut.

Salah satu momen paling menyakitkan dalam film adalah kisah Sarah, seorang anggota kelompok yang sejak kecil mengidolakan LaBeouf. Saat ibunya sekarat di rumah sakit, Sarah tetap hadir latihan demi peran utama dalam drama drive-in yang diproduksi kelompok ini. Namun hanya dua minggu sebelum pentas, LaBeouf memecatnya secara sepihak, dengan alasan pertunjukan akan lebih baik tanpanya.

Kisah lain datang dari Zeke, aktor muda yang sempat meraih peran dalam serial Netflix On My Block. Ketika kariernya mulai menanjak, LaBeouf menjulukinya "James Dean" dan mulai mencerca performanya. Konflik memuncak hingga terjadi perkelahian fisik yang membuat Zeke cedera dan akhirnya mengundurkan diri dari kelompok.

Salah satu adegan paling mengejutkan memperlihatkan LaBeouf meneriaki Zeke.

"Kau lebih beruntung daripada aku dulu! Apa masalahmu? Aku beri semuanya, jadi jangan main-main sama aku!" sambil membanting meja dan mendorong Zeke ke dinding.

Menurut O'Neil, proyek dokumenter ini bermula ketika ia menghadiri kelas akting LaBeouf pada 2018 dengan membawa kamera. LaBeouf justru memintanya untuk merekam seluruh proses. Selama dua tahun, O'Neil mendokumentasikan kelas tersebut hingga akhirnya bubar pada November 2020 akibat pandemi COVID-19. Sebulan kemudian, LaBeouf digugat oleh FKA Twigs atas tuduhan kekerasan seksual dan emosional.

Meski dokumenter ini menampilkan kekerasan eksplisit dan momen-momen memalukan, LaBeouf diketahui telah memberi restu atas rilis film ini tanpa sensor atau narasi tambahan.

"Saya tahu tentang dokumenter ini dan mendukung penuh perilisannya," ujar LaBeouf dalam pernyataan ke Vanity Fair.

Dengan gaya sinematik yang intens dan kejujuran brutal dari materi yang direkam, Slauson Rec menjadi film dokumenter yang bukan hanya menyentuh isu seni dan komunitas, tapi juga mengangkat diskusi serius soal batas antara pembinaan kreatif dan penyalahgunaan kuasa.

Leo Lewis O'Neil berhasil menyajikan sebuah karya yang mengganggu sekaligus menggugah dan Cannes kini menjadi panggung bagi salah satu dokumenter paling berani tahun ini.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Aktor
  • Film

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE