Jennifer Lawrence Ungkap Perjuangan Pasca Melahirkan dalam Film Terbarunya di Cannes
JAKARTA, GENVOICE.ID - Festival Film Cannes 2025 menjadi panggung bagi Jennifer Lawrence untuk tampil jujur mengenai pengalaman pribadinya sebagai ibu, saat membintangi film terbarunya, "Die My Love", sebuah thriller psikologis tentang ibu muda yang mengalami gangguan mental setelah melahirkan.
"Sebagai ibu, sangat sulit membedakan antara apa yang akan saya lakukan dan apa yang dilakukan karakter ini. Rasanya menghancurkan," ujar Lawrence, dikutip dari Variety, Minggu, (18/5).
Ia mengaku syuting dilakukan tak lama setelah ia melahirkan anak pertamanya, dan bahkan saat mengandung anak kedua dalam usia kehamilan lima bulan.
"Tidak ada yang benar-benar bisa menjelaskan apa itu postpartum. Itu sangat mengisolasi. Kecemasan dan depresi ekstrem membuatmu merasa seperti alien," tambahnya.
Film yang diadaptasi dari novel Ariana Harwicz ini berkisah tentang seorang ibu yang mengalami depresi pascapersalinan dan terjerumus dalam psikosis, yang pada akhirnya meretakkan hubungan dengan suaminya, diperankan oleh Robert Pattinson.
Pattinson, yang juga baru menjadi ayah, mengatakan tantangan terbesarnya adalah menggambarkan sosok suami yang kebingungan dan tidak mampu mendukung.
"Dia bukan tipe pria yang mencari konten parenting di TikTok. Dia hanya berharap semuanya kembali seperti semula, tanpa memahami apa yang sedang terjadi," jelas Pattinson.
Dalam momen yang lebih ringan, saat Lawrence menyebut punya anak memberinya energi dan inspirasi baru, Pattinson bercanda, "Kamu dapat energi? Pertanyaan ini mustahil dijawab dengan benar oleh pria," yang disambut tawa para jurnalis.
Lawrence juga membagikan pengalaman syuting paling menantang: adegan seks yang harus dilakukan tanpa busana di hari pertama.
"Sutradara menunjukkan klip referensi yang intens dan langsung bilang, 'Kalian akan lakukan ini sambil telanjang, ya?' Kami cuma bisa bilang, 'Oke,'" kenangnya sambil tertawa.
"Die My Love" mendapat sambutan hangat di Cannes dengan tepuk tangan meriah selama enam menit. Kritikus Variety, Owen Gleiberman, menyebut film ini adalah psikodrama rumah tangga yang kacau tapi memukau, dan memuji performa Lawrence sebagai "ledakan amarah yang penuh daya."
Dengan tema keibuan, depresi, dan relasi suami istri, film ini tak hanya menjadi karya emosional, tapi juga cerminan pengalaman personal Lawrence sebagai ibu di dunia nyata.
0 Comments





- Siapakah Kapten Baru 118? Serial '911' Tutup Musim dengan Kejutan Emosional dan Pidato Epic dari Chimney!
- Ledakan dan Kebakaran Kapal Kargo WAN HAI 503, 40 Kontainer Jatuh ke Laut Arab, Angkatan Laut India Luncurkan Operasi Pe...
- Tak Terduga! Prabowo Serukan Dukungan Kepada Marsinah untuk Jadi Pahlawan Nasional, Akankah Menjadi Kenyataan?
- Sempat Jadi Mantan P Diddy, Cassie Ventura Ungkap Kekerasan Seksual, Ancaman, dan Trauma Selama 11 Tahun Hubungan
- Bangkit dari Sampah, Pulau Kelapa Kini Menjadi Contoh Pengelolaan Lingkungan Mandiri
- Wanda Sykes dan Kampanye Kesadaran Kanker Payudara di Super Bowl
- Langit Lebanon Ditutup Total! Rudal Iran Hujani Israel, Ratusan Korban Berjatuhan
- 'Daredevil Born Again' Kembali dengan Aksi Brutal! Penggemar Wajib Nonton
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!