Langit Lebanon Ditutup Total! Rudal Iran Hujani Israel, Ratusan Korban Berjatuhan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah rentetan serangan saling balas antara Israel dan Iran mengguncang kawasan.

Dilansir dari Antara, imbas dari konflik tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Fayez Rasamny, mengumumkan penutupan wilayah udara Lebanon sejak Jumat (13/6) pukul 22.30 waktu setempat hingga Sabtu (14/6) pukul 06.00 pagi.

Langkah drastis ini diambil menyusul meningkatnya aktivitas militer di langit kawasan. Warga Beirut dilaporkan menyaksikan puluhan rudal milik Iran melintasi udara menuju Israel pada Jumat malam, menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Penutupan ruang udara Lebanon terjadi di tengah situasi mencekam setelah serangan besar-besaran Israel ke Iran yang dinamai Operasi Rising Lion. Serangan yang dilancarkan sejak Jumat dini hari itu menghantam berbagai lokasi strategis di Iran, termasuk ibu kota Teheran. Beberapa pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan bertajuk Operasi True Promise 3, dengan target militer Israel sebagai sasaran utama. Aksi saling serang ini langsung berdampak pada rute penerbangan internasional. Sejumlah maskapai besar terpaksa membatalkan atau mengalihkan penerbangan yang melintasi wilayah Timur Tengah demi alasan keamanan.

Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengungkapkan bahwa sedikitnya 78 orang tewas dan 320 lainnya luka-luka akibat serangan Israel ke Iran.

Situasi yang semakin memanas ini menandai babak baru ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berpotensi berdampak global.