Transaksi Saham di Bali Tembus Rp3,9 Triliun pada 2024

JAKARTA, GENVOICE.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat bahwa nilai transaksi saham di Pulau Dewata mencapai Rp3,9 triliun pada tahun 2024. Angka ini meningkat 71,16 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp2,3 triliun.

"Peningkatan itu seiring jumlah investor pasar modal yang tumbuh double digit," kata Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu, dilansir dari Antara.

Transaksi Saham di Bali Tembus Rp3,9 Triliun pada 2024
- (Dok. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna).

Jumlah Investor Meningkat

Selama tahun 2024, jumlah investor pasar modal di Bali mencapai 143.402 orang. Jumlah ini meningkat hampir 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, nilai kepemilikan saham juga mengalami kenaikan menjadi Rp5,3 triliun atau naik sekitar 18,22 persen dibandingkan tahun 2023.

Tidak hanya di sektor saham, investasi dalam reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami peningkatan. Investor reksa dana naik 25,6 persen, sementara investor SBN meningkat 23 persen.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Investor

Pertumbuhan investasi ini didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemudahan dalam berinvestasi saham. Kini, hanya dengan modal minimal Rp100 ribu, masyarakat, khususnya generasi muda, sudah bisa mulai berinvestasi di pasar saham.

Selain itu, OJK Bali bersama lembaga keuangan lainnya terus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai investasi. Salah satu program yang dilakukan adalah Gerakan Nasional Cerdas Keuangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk keuangan dan investasi.

Edukasi Keuangan Meluas

Selain mendorong investasi di pasar modal, OJK juga mendukung inklusi keuangan di kalangan pelajar. Saat ini, jumlah rekening tabungan pelajar di Bali telah mencapai 630 ribu rekening.

OJK juga menargetkan berbagai kelompok masyarakat dalam program literasi keuangan, termasuk penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025.

Selama tahun 2024 hingga Desember, OJK Bali telah mengadakan 640 kegiatan edukasi keuangan di berbagai kabupaten/kota di Bali. Program ini berhasil menjangkau lebih dari 59.705 orang secara langsung, serta sekitar 388.980 orang melalui media sosial.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang paham tentang investasi dan produk keuangan, diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Saham
  • Denpasar
  • OJK

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE