7 Tradisi Paskah Unik di Indonesia yang Bikin Merinding!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Di Indonesia, perayaan kebangkitan Yesus Kristus ini punya warna yang jauh lebih dalam dan penuh makna. Setiap daerah punya cara spesial untuk memperingati hari suci ini. Bukan cuma ritual ibadah, tapi juga tradisi lokal yang kental dengan nilai budaya dan spiritual.

Tahun ini, Paskah jatuh pada Minggu, 20 April 2025. Bagi umat Kristiani, ini adalah momen penting untuk mengenang kebangkitan Yesus setelah wafat di kayu salib. Tapi, yang bikin makin menarik, di berbagai penjuru Nusantara, Paskah dirayakan dengan cara yang unik banget, bahkan bisa bikin kamu merinding karena maknanya yang dalam.

7 Tradisi Paskah Unik di Indonesia yang Bikin Merinding!
- (Dok. ANTARA).

Buat kamu yang penasaran, yuk intip 7 tradisi Paskah paling unik di Indonesia yang nggak cuma menyentuh hati tapi juga memperkaya budaya lokal!

1. Buha-Buha Ijuk di Sumatera Utara

Tepat jam 4 pagi, bunyi lonceng gereja membangunkan warga di Pangan Bolon, Nagasaribu, dan Parapat. Mereka nggak cuma bangun buat doa, tapi langsung jalan ke makam keluarga. Ini bukan ziarah biasa. Tradisi ini merepresentasikan perjalanan Maria Magdalena ke makam Yesus di pagi buta. Serem tapi syahdu!

2. Jalan Salib Menanjak di Gunung Gandul, Wonogiri

Bayangin harus mendaki gunung sambil mikul salib besar. Begitu gambaran tradisi Jalan Salib di Wonogiri. Umat Katolik di sini tiap tahun naik ke Gunung Gandul buat ngalamin sendiri penderitaan Yesus secara simbolik. Nggak main-main, ini jadi momen refleksi yang mendalam banget.

3. Semana Santa, Tradisi 500 Tahun di Larantuka

Di Flores Timur, khususnya Larantuka, Semana Santa udah jadi bagian hidup sejak ratusan tahun lalu. Dimulai dari Rabu Trewa yang khusyuk, lanjut Kamis Putih dengan lilin sepanjang 7 km dan pemandian patung Bunda Maria. Puncaknya di Jumat Agung, saat patung Yesus dan Maria diarak dalam prosesi yang penuh haru. Nggak heran Larantuka dijuluki kota rohani.

4. Kure di Noemuti, NTT: Ziarah dari Rumah ke Rumah

Tradisi ini unik banget. Umat Katolik di Noemuti jalan kaki dari satu rumah ke rumah lainnya sambil doa bersama. Nama "kure" sendiri asalnya dari bahasa Portugis yang artinya berjalan. Setelah doa, tuan rumah biasanya nyuguhin hasil panen. Adem banget suasananya!

5. Memento Mori di Palangkaraya: Mengingat Kematian, Merayakan Kehidupan

Di Kalimantan Tengah, umat Katolik menghabiskan malam Sabtu Suci di makam keluarga. Mereka nyalain lilin dan tabur bunga sambil berdoa. Tradisi ini namanya "Memento Mori"-yang artinya, ingetlah kamu akan mati. Tapi esensinya bukan menyeramkan, justru untuk menyambut kebangkitan Yesus dengan harapan baru.

6. Kembang Api Meriah ala Manado

Kalau yang ini beneran meriah! Di Manado, setelah ibadah Paskah, langit malam dihiasi kembang api yang bikin suasana makin semarak. Bagi mereka, ini lambang sukacita karena Yesus menang atas kematian. Jadi bukan cuma refleksi, tapi juga pesta iman.

7. Joget Maumere di Misa Paskah, Flores

Di Maumere, Paskah nggak lengkap tanpa tarian khas mereka. Tarian Maumere dibawakan bareng-bareng oleh jemaat saat misa Paskah. Gerakannya enerjik banget, nunjukin rasa syukur dan kebahagiaan karena kebangkitan Kristus. Dari anak-anak sampai lansia, semuanya ikut goyang bareng!


Paskah di Indonesia tuh beneran beda. Tradisinya nggak cuma menyentuh aspek spiritual, tapi juga nyatu sama budaya lokal yang bikin momen ini makin istimewa. Dari yang sunyi dan hening sampai yang heboh dan penuh warna, semua jadi pengingat bahwa iman bisa diwujudkan lewat beragam cara. Kamu paling penasaran sama tradisi yang mana?

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Jumat Agung
  • Paskah

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE