Buku "My Altercation" Karya Prabu Pramayougha: Ngulik Kiprah Musik Melodic Punk Bandung Buat Indonesia & Dunia
JAKARTA, GENVOICE.ID - Prabu Pramayougha, vokalis dan gitaris dari band punk rock asal Bandung, Saturday Night Karaoke, baru aja ngerilis buku keren berjudul My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995-2008. Buku ini ditulis full bahasa Inggris dan ngebahas serunya perjalanan musik melodic punk di Bandung yang ternyata punya pengaruh gede juga buat skena nasional bahkan global.
Buku ini resmi rilis tanggal 11 April 2025 bareng penerbit indie dari Inggris, Earth Island Books. Ini jadi bukti nyata kalau cerita punk dari Bandung bisa banget tembus pasar internasional.
Selain jadi musisi, Prabu juga aktif di dunia media pop culture. Dia pernah nulis buat platform keren kayak Consumed, Jeurnals, dan Rich Music, dan sekarang lagi sibuk bareng Synchronize Radio. Jadi ya, udah paham banget soal dunia musik dan tulis-menulis.
Sebelum buku My Altercation ini keluar, Prabu udah sempat nerbitin dua buku bertema serupa, yaitu Don't Read This! (Bukune, 2022) yang bahas perkembangan melodic punk Bandung dari dulu sampai sekarang, dan Meetage (Geekmonger Press, 2024) tentang pengalaman ketemuan langsung sama band punk legendaris, Descendents, di Jepang. Prabu juga punya penerbitan rumahan bernama Geekmonger Press, khusus nerbitin buku-buku musik yang niche tapi dalem banget.
Pengamat musik David Tarigan menilai gaya penulisan Prabu dalam buku My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995 - 2008. Menurut dia, buku itu tidak njlimet, tapi amat sangat menyenangkan untuk dibaca dengan alur yang enak juga dilengkapi dengan rekoleksi pribadi sangat ekspresif.
"Dari saya pribadi, yang menarik dari buku My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995 - 2008 (2025) yang ditulis Prabu Pramayougha itu adalah bagaimana akhirnya hadir sebuah buku berbahasa Inggris yang menceritakan sekaligus menggambarkan sebuah kiprah musik dan selingkupnya yang terjadi di sebuah kota - spesifiknya musik melodic punk di kota Bandung," kata David Tarigan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (16/4).
Sebagai pribadi yang tak begitu menggemari melodic punk secara intens, buku yang ditulis Prabu tersebut bisa membawa David Tarigan merasa hanyut ke dalam berbagai paparan dan cerita yang tertuang di dalam bukunya
"Singkatnya, saya pun semakin tertarik untuk membalik setiap halamannya guna turut masuk dan memahami ke setiap torehan alur cerita dari kancah melodic punk di Bandung," ucapnya.
Hal yang menarik bagi David Tarigan dari buku My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995 - 2008 adalah bagaimana Prabu mendapatkan celah untuk menerbitkan karya tulisnya tersebut melalui sebuah penerbit internasional bernama Earth Island Books di Inggris.
"Rasanya ada harapan yang timbul di sanubari saya akan terbukanya sebuah akses informasi perihal kiprah dan sejarah musik populer dari Indonesia yang bisa ditelusuri secara lebih komprehensif oleh masyarakat global lewat terbitnya buku My Altercation," ujar David Tarigan.
"Buku ini membuktikan bahwa anggapan akan pergerakan musik yang bersifat kontemporer (dalam konteks ini, punk rock) di Indonesia kerap kali dipukul rata sama saja dengan apa yang terjadi di luar negeri sana, nyatanya My Altercation menangkap siratan impresi dan histori bahwa Indonesia pun menjadi bagian penting akan pergerakan punk rock di dunia dan begitu juga sebaliknya saling mempengaruhi," tambahnya.
Lebih lanjut, kata David Tarigan, buku My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995 - 2008 yang diterbitkan di luar negeri, muncul secercah harapan agar muncul banyak penelitian atau tulisan lebih mendalam soal kiprah musik di Indonesia dan berbagai subkultur sekitarnya dari penulis muda Indonesia di waktu mendatang.
"Kini Prabu telah membuktikannya lewat buku My Altercation yang membahas punk rock di Bandung, mungkin ke depannya akan hadir penulis-penulis lain yang turut menerbitkan tulisan-tulisan lain di luar negeri tentang ruang lingkup bahasan musik lainnya dari berbagai penjuru daerah Indonesia dengan sudut pandang yang lebih intim dan ekstensif seperti yang Prabu lakukan untuk merekam jejak kiprah melodic punk di Bandung melalui buku ini," tuturnya.
0 Comments





- Konser Rossa Here I Am Bakal Digelar di 3 Negara, Ini Jadwal Lengkapnya
- PPN 12 Persen Mulai Berlaku di 2025: Ini Daftar Barang yang Bakal Kena!
- Breaking News! Nikita Mirzani Resmi Ditahan Soal Kasus Pemerasan
- Musisi Folk AMIS Sindir Penguasa Lewat MV "Local Wisdumb", Naik Sapi Bukan Gimik Biasa
- Bank DKI Menyikapi Proses Hukum Terkait Kredit kepada PT Sritex
- Miris! PDB Per Kapita Naik Tapi Cuma Segelintir Orang yang Ngerasain
- Film Ketindihan Tayang Perdana 9 Januari Hadirkan Teror Jin Pengganggu Tidur
- Sederet Promo Gojek di Bulan Ramadan dan Lebaran 2025, Ada Diskon Sampe 75 Persen!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!