SoundCloud Ralat Kebijakan AI Usai Dikecam Musisi, Janjikan Perlindungan Konten dan Pendekatan 'Artist-First'

JAKARTA, GENVICE.ID - SoundCloud resmi mengubah ketentuan layanan (terms of service) mereka setelah menuai kecaman dari musisi dan aktivis atas kebijakan terkait penggunaan konten untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI).

Dilansir dari The Hollywood Reporter, CEO SoundCloud Eliah Seton menegaskan bahwa platform tersebut tidak pernah menggunakan konten artis untuk melatih model AI.

SoundCloud Ralat Kebijakan AI Usai Dikecam Musisi, Janjikan Perlindungan Konten dan Pendekatan 'Artist-First'
- (Dok. Soundcloud).

Ia menyatakan, "Bukan untuk pembuatan musik. Bukan untuk model bahasa besar. Bukan untuk hal apa pun yang mencoba meniru atau menggantikan karya kalian. Titik."

Pernyataan ini mempertegas klarifikasi yang sebelumnya juga disampaikan perwakilan SoundCloud kepada The Hollywood Reporter. Seton juga memastikan bahwa SoundCloud tidak mengembangkan alat AI generatif, dan tidak mengizinkan pihak ketiga untuk mengambil atau menggunakan konten artis di platform untuk keperluan pelatihan AI.

Namun, gelombang kritik bermula dari pembaruan ketentuan layanan yang diumumkan pada Februari 2024. Dalam pembaruan tersebut, tertulis bahwa pengguna secara eksplisit setuju bahwa konten Anda dapat digunakan untuk menginformasikan, melatih, mengembangkan, atau menjadi input bagi teknologi atau layanan kecerdasan buatan.Ketentuan ini menyebar luas pekan lalu dan memicu kekhawatiran bahwa karya para musisi akan digunakan tanpa persetujuan mereka untuk melatih model AI generatif.

Seton mengakui bahwa bahasa dalam pembaruan tersebut terlalu luas dan tidak cukup jelas.

Ia menambahkan, "Hal itu menimbulkan kebingungan, dan itu adalah kesalahan kami. Karena itu, kami memperbaikinya."

Dalam pembaruan terbarunya, SoundCloud kini menegaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan konten Anda untuk melatih model AI generatif yang bertujuan meniru atau menyintesis suara, musik, atau kemiripan Anda tanpa persetujuan eksplisit yang diberikan melalui mekanisme opt-in. Bahasa lama yang menuai kritik akan dihapus sepenuhnya.

Seton menambahkan bahwa jika di masa depan terdapat peluang memanfaatkan AI generatif untuk keuntungan artis, hal itu hanya akan dilakukan dengan persetujuan eksplisit mereka.

"Posisi kami sederhana: AI harus mendukung artis, bukan menggantikan mereka," tegasnya.

Langkah SoundCloud ini muncul di tengah meningkatnya perdebatan seputar peran AI dalam industri musik dan hiburan. Kontroversi ini juga diperkuat dengan pemecatan Shira Perlmutter dari posisi pendaftar hak cipta AS baru-baru ini, yang diyakini berkaitan dengan kebijakan seputar AI.

Meski pembaruan terbaru ini dianggap sebagai langkah maju, sejumlah pihak tetap merasa belum cukup. Ed Newton-Rex, pendiri organisasi advokasi musik Fairly Trained, yang sebelumnya mengumumkan akan menarik musiknya dari SoundCloud, menyebut bahwa perubahan ini masih menyisakan celah.

"Ketentuan baru mereka menyebutkan bahwa mereka tidak akan melatih model AI generatif yang meniru suara atau gaya Anda. Tapi mereka tetap membuka kemungkinan pelatihan model AI yang tidak secara langsung meniru, namun tetap bersaing dengan karya Anda di pasar," cuit Newton-Rex.

Ia menyarankan agar klausul tersebut disederhanakan saja.

Dengan isu AI yang terus menjadi sorotan di industri kreatif, langkah SoundCloud ini menjadi pengingat penting akan perlunya transparansi, perlindungan hak kreator, dan keterlibatan langsung artis dalam pengambilan keputusan terkait teknologi baru.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Musik
  • Lagu Baru

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE