Asyik, Zelensky Kembali Tersenyum Dapat Bantuan Militer AS
WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kini bisa tersenyum lantaran Amerika Serikat (AS) kembali mengalirkan bantuan peralatan militer dan intelijen setelah Kyiv menerima gencatan senjata 30 hari seperti diusulkan oleh AS.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt di Gedung Putih, Rabu (12/3) mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa bantuan telah dilanjutkan, hanya satu hari setelah terobosan besar diraih selama pembicaraan antara delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi.
Pengiriman bantuan tersebut, yang sebelumnya disetujui di bawah administrasi Biden, termasuk peluru artileri, senjata anti-tank dan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), ungkap seorang pejabat AS, yang enggan disebutkan namanya, kepada CNN seperti dikutip dari Antara.
Pengiriman senjata tersebut sempat dihentikan sejak pertemuan antara Presiden Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval pada 28 Februari, ketika para pemimpin Amerika tersebut memarahi Zelensky karena diduga tidak berterima kasih atas bantuan AS selama bertahun-tahun.
Kunjungan Gedung Putih itu kemudian dibatalkan tak lama setelah perselisihan di publik, yang jarang terjadi itu, membuat kesepakatan tentang pengembangan deposit mineral kritis Ukraina yang akan ditandatangani hari itu tidak terpenuhi, namun negosiasi tetap berlanjut.
Sementara itu, Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, mengatakan pada Senin bahwa AS tidak pernah menghentikan aliran intelijen untuk tujuan pertahanan Ukraina di tengah pertikaian.
Bahkan, kata Witkoff beberapa senjata, yang dibebaskan setelah pertemuan bilateral pada Selasa antara delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi, sudah berada di Polandia ketika Trump memerintahkan menghentikan bantuan militer.
Menteri Pertahanan Polandia Pawe Zalewski pada Selasa mengatakan di media sosial X bahwa senjata yang disimpan di negara bagian Rzeszow, dekat perbatasan Ukraina, mulai mengalir lagi.
Pejabat Polandia itu mengatakan kepada CNN bahwa kontraktor di Ukraina yang membantu pasukan Kyiv untuk melatih dan memelihara peralatan yang disediakan AS juga telah melanjutkan operasi.
Rebut Lima Permukiman
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Russia pada Rabu (12/3) melaporkan pasukan Russia kembali merebut lima permukiman di wilayah Kursk dalam sehari terakhir.
"Pasukan dari kelompok utara telah membebaskan permukiman Kazachya Loknya, 1-y Knyazhiy, 2-y Knyazhiy, Zamoste, dan Mirnyi dalam sejumlah operasi ofensif," sebut pernyataan Kementerian Pertahanan.
Ukraina, klaim Russia kehilangan lebih dari 260 tentara dalam pertempuran di wilayah tersebut pada hari itu.
Selain itu, menurut laporan kantor berita TASS, pasukan Russia telah menguasai distrik-distrik sentral di Kota Sudzha, pusat populasi utama di wilayah Kursk yang diperebutkan.
0 Comments





- APBN akan Dikelola Lebih Lincah dan Fleksibel namun Tetap Prudent
- Zelensky Siap Tandatangani Kesepakatan Terkait Cadangan Mineral Strategis
- Demi Lapangan Kerja, Trump Perintahkan Genjot Ekspor Senjata
- Waspada! Rendahnya Penerimaan Pajak Menjadi Alarm Serius
- Rusia dan AS Terus Berupaya Mencapai Perdamaian yang Langgeng dan Tahan Lama
- Gak Usah Lagi Impor Beras Jika Bulog Mampu Serap 2 Juta Ton Beras Petani
- Zelensky Surati Trump, Siap Rundingkan Perdamaian Secepatnya
- Butuh 4 Juta Ton Beras untuk 82,9 Juta Penerima Manfat MBG
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!