Indonesia-Turki Sepakat Gaspol Perjanjian CEPA

JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Prabowo Subianto memastikan kalau Indonesia dan Turki udah sepakat buat nyelesein Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Kesepakatan ini bakal buka akses pasar lebih luas buat produk dari kedua negara.

Dalam konferensi pers usai ketemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (xx/xx), Prabowo bilang kalau dua negara ini bakal ngegas perdagangan bilateral supaya makin cuan dan saling untung. Salah satu caranya? Percepatan finalisasi CEPA.

Indonesia-Turki Sepakat Gaspol Perjanjian CEPA
- (Dok. Instagram/prabowo).

"Kami sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk kedua negara," ujar Prabowo.

Menurutnya, kolaborasi ini bukan cuma soal dagang, tapi juga demi kemakmuran rakyat dan ikut andil dalam menciptakan dunia yang lebih stabil dan damai.

Kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia kali ini juga spesial. Dua negara nggak cuma bahas CEPA, tapi juga ngadain pertemuan High Level Strategic Cooperation Council (HLSCC) alias Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi.

Prabowo bilang kalau pertemuan ini nunjukin kalau hubungan RI-Turki makin solid.

"Hari ini juga ada High Level Strategic Cooperation Council Meeting yang pertama. Sekali lagi terima kasih. Indonesia tidak banyak memiliki mekanisme bilateral reguler tingkat kepala negara," katanya.

Beberapa pejabat penting juga hadir, termasuk menteri-menteri Kabinet Merah Putih dan Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama.

Menurut Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, kesepakatan ini game changer buat Indonesia. Soalnya, di tengah ekonomi global yang lagi susah, Indonesia harus cari pasar ekspor baru di luar negara mitra dagang tradisional.

Tapi, katanya, ekspor ke Turki nggak bisa cuma sekadar perjanjian doang. Harus ada langkah nyata buat mendorong produsen Indonesia supaya bisa tembus pasar sana.

"Tentunya harus memenuhi peraturan dan standar negara Turkey," ujar Esther.

Turki sendiri punya market besar dan strategis, karena berbatasan dengan negara-negara Eropa dan Asia. Artinya, kalau produk Indonesia bisa diterima di sana, Turki bisa jadi hub buat ekspor ke negara-negara Eropa lainnya.

"Tinggal bagaimana cara membuat produk Indonesia diterima di sana maka standarnya harus dipenuhi, agar bisa memenuhi standar maka produsen harus didorong dan diberi bimbingan teknis. Kalau perlu difasilitasi agar bisa ekspor ke sana," tutupnya.

R
Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis
  • Tag:
  • Presiden Prabowo Subianto
  • indonesia
  • Turki
  • Recep Tayyip Erdogan

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE