Brian Wilson, Otak Jenius di Balik Band The Beach Boys, Tutup Usia di 82 Tahun
JAKARTA, GENVOICE.ID - Dunia musik kehilangan salah satu tokoh legendarisnya. Brian Wilson, musisi sekaligus penulis lagu utama The Beach Boys yang dianggap sebagai salah satu penggubah musik pop terhebat, meninggal dunia di usia 82 tahun.
Kabar duka ini diumumkan keluarganya melalui akun Instagram pada Rabu (12/6). Dalam pernyataan tersebut, keluarga Wilson menyampaikan bahwa mereka tengah berduka mendalam dan memohon privasi selama masa berduka. "Kami sadar kesedihan ini juga menjadi duka bagi banyak orang di seluruh dunia. Love & Mercy," tulis keluarga.
Sebagai motor utama The Beach Boys, Wilson berhasil menciptakan warna musik yang memadukan keceriaan khas pantai California dengan sisi emosional yang dalam. Dengan eksplorasi teknis di studio, ia mengangkat lagu-lagu bertema selancar, mobil, hingga kisah cinta remaja menjadi karya-karya yang megah. Salah satu puncak karyanya adalah album "Pet Sounds" yang rilis pada 1966. Album yang hampir seluruhnya ditulis dan diproduserinya ini kerap disebut sebagai salah satu album terbaik sepanjang sejarah musik.
Brian Wilson lahir di Inglewood, California, pada 1942. Sejak kecil bakat musiknya sudah tampak, bahkan dikabarkan mampu menirukan nada sejak bayi. Bersama adik-adiknya, Carl dan Dennis, serta sepupunya Mike Love dan temannya Al Jardine, mereka membentuk grup yang kemudian dikenal sebagai The Beach Boys. Meski sempat mengalami gangguan pendengaran di salah satu telinganya akibat insiden masa kecil, Wilson tetap melangkah jauh dalam bermusik.
Lagu "Surfin'" yang rilis pada 1961 menjadi awal dari sederet hit seperti "Surfin' Safari", "Surfer Girl", dan "Surfin' USA" yang membawa nama The Beach Boys melambung tinggi di tangga lagu Amerika. Seiring waktu, Wilson tidak puas hanya mengangkat tema ringan. Ia mulai memperdalam kualitas lagu-lagunya dan memperluas eksperimen musik, termasuk dengan memanfaatkan berbagai instrumen orkestra hingga benda tak lazim seperti botol Coca-Cola dalam proses rekaman.
Di balik karya-karyanya yang brilian, Wilson bergulat dengan masalah kesehatan mental sejak remaja. Konsumsi narkoba seperti ganja dan LSD sempat memberinya dorongan kreativitas, termasuk saat menulis lagu "California Girls". Namun, penggunaan zat tersebut bersama tekanan kerja yang luar biasa memperparah kondisi mentalnya. Ia kerap mendengar suara-suara di kepalanya dan sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa.
Karya ambisius berikutnya, "Smile", tak pernah rampung pada masanya akibat gangguan kesehatan mental tersebut. Namun, sebagian materinya akhirnya dirilis beberapa dekade kemudian melalui album "Smile Sessions" pada 2011. Meski perlahan mundur dari peran utama dalam grup, beberapa lagunya tetap muncul dalam album-album seperti "Sunflower" dan "Surf's Up".
Setelah ayahnya wafat, hidup Wilson kembali tergelincir ke dalam penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Ia sempat kembali bersama The Beach Boys pada 1976 melalui album "15 Big Ones", tetapi tak lama kemudian kembali berjuang melawan ketergantungan. Tragedi lain menimpanya ketika adiknya, Dennis, meninggal karena tenggelam pada 1983.
Pada era 1980-an, kehidupannya mulai lebih stabil di bawah pengawasan ketat psikolog Eugene Landy. Wilson pun memulai karier solo dengan merilis album pertamanya bertajuk "Brian Wilson" pada 1988. Namun, hubungan profesionalnya dengan Landy berakhir buruk. Landy yang sempat menjadi kolaborator lagu bahkan sampai memasukkan namanya ke dalam surat wasiat Wilson sebelum akhirnya diputuskan secara hukum.
Wilson tetap produktif berkarya dan sempat kembali reuni dengan The Beach Boys pada 2011 untuk album "That's Why God Made the Radio" dan melakukan tur peringatan 50 tahun album "Pet Sounds" pada 2016. Pada 2021, ia menjual hak penerbitan lagunya ke Universal dengan nilai mencapai 50 juta dolar AS. Setahun kemudian, ia tampil dalam tur terakhir bersama grup Chicago.
Sayangnya, pada 2024, keluarga mengonfirmasi bahwa Wilson mengidap demensia, dan beberapa bulan setelahnya pengadilan menetapkan perwalian khusus untuk dirinya.
Dalam kehidupan pribadinya, Wilson menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Marilyn Rovell dikaruniai dua anak, Carnie dan Wendy, yang kemudian membentuk grup Wilson Phillips dan meraih sukses besar di tangga lagu AS. Setelah bercerai pada 1979, Wilson menikah dengan Melinda Kae Ledbetter pada 1995, yang kemudian juga menjadi manajernya. Pasangan ini mengadopsi lima anak. Melinda meninggal dunia pada Januari 2024.
Kisah hidup Brian Wilson juga pernah diangkat dalam film biografi "Love & Mercy" (2014), yang dibintangi Paul Dano dan John Cusack, serta dalam dokumenter "Brian Wilson: Long Promised Road" (2021).
Setelah kepergiannya, sejumlah musisi turut memberikan penghormatan. John Cusack menulis, "Sang maestro telah pergi - pria berhati besar dengan telinga yang mampu mendengar para malaikat." Ronnie Wood menyebut bahwa "duniaku sedang berduka," sementara Mick Fleetwood mengatakan, "Setiap insan musik berhutang budi pada sentuhan magis Brian Wilson." Questlove dalam unggahannya menyebut Wilson sebagai "seniman yang mampu mengubah kesedihan menjadi karya seni yang tak terungkapkan." Sean Lennon menyebut Wilson sebagai "Mozart-nya Amerika," dan Nancy Sinatra menulis, "Musiknya akan abadi seiring perjalanannya menembus alam semesta."
0 Comments





- Rusia Kini dalam Konflik dengan Inggris, AS Tidak Lagi Jadi Sekutu Andal
- Ditanya Soal Peluang Juara, Arteta Meninggalkan Wawancara
- Trump Peringatkan Putin ‘Main Api’, Sindir Peran Biden dan Ancam Sanksi Baru
- Sutradara Film Ikonik 'American Psycho' Ungkap Kejutan soal Relevansi Film di Era Kini
- Kata Siapa Jeroan Sapi Nggak Enak? Ini 5 Olahan yang Bikin Kamu Ketagihan!
- Westlife Siap Rayakan 25 Tahun Karier Tanpa Mark Feehily, Album Baru dan Konser Spesial Segera Hadir
- "A Minecraft Movie" Catat Rekor Baru, Jadi Film Blockbuster Terbesar di Awal 2025
- Ari Lasso Cerita Pilu Mundur dari Dewa 19: "Saya Kalah, Menghilang, dan Pulang"
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!