Armand Maulana Ungkap Kenapa VISI Sulit Duduk Bareng dengan AKSI yang Dipimpin Ahmad Dhani
JAKARTA, GENVOICE.ID - Isu soal skema royalti musik di Indonesia terus bergulir panas dalam beberapa bulan terakhir. Di tengah perdebatan itu, Armand Maulana ikut angkat suara, khususnya terkait sistem direct license yang belakangan ramai dibicarakan. Mengutip dari KapanLagi.com, Kamis (12/6), bersama sejumlah musisi lainnya, Armand membentuk serikat bernama Vibrasi Suara Indonesia atau VISI, yang secara khusus menaungi para penyanyi. Bahkan, mereka sudah mengeluarkan manifesto yang dipublikasikan melalui akun Instagram resmi VISI.
Namun, upaya dialog antara VISI dan AKSI - asosiasi yang dipelopori oleh Ahmad Dhani - ternyata belum mudah terwujud. Armand mengakui bahwa perbedaan pandangan di antara kedua kelompok menjadi penghalang besar untuk duduk bersama. Ia menyebut, pembicaraan bisa menjadi tidak terarah jika kedua belah pihak bertemu tanpa adanya mediasi dari pemerintah.
Meski begitu, Armand menyatakan dirinya pernah bertemu dengan perwakilan AKSI dalam forum yang diinisiasi oleh DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual). Alasan ia bersedia hadir karena dalam pertemuan itu pemerintah ikut serta sebagai penengah. "Udah ketemu gua sama anak-anak AKSI di DJKI. Kenapa gue mau dateng? Karena ada negara di situ. Ketemu di situ, ngasih masukan," ujar Armand dalam wawancara di kanal YouTube Patrick Effendy.
Dalam diskusi tersebut, Ariel NOAH yang juga hadir, menyoroti bahwa perbedaan fokus perjuangan antara VISI dan AKSI menjadi faktor utama mengapa pembicaraan sulit menemukan titik temu. Menurut Ariel, AKSI lebih berfokus pada skema Digital Direct Licensing (DDL) yang berkaitan dengan pihak stakeholder lain, sedangkan VISI memperjuangkan dampak dari putusan pengadilan kasus Agnez, agar para penyanyi tidak dikriminalisasi atau ditagih sejumlah uang untuk royalti masa lalu. "Kalau kita ketemu sama AKSI, ya percuma, karena apa yang diperjuangkan AKSI sudah selesai di pengadilannya Agnez. Makanya kenapa kita ke MK, mempertanyakan sebenarnya," jelas Ariel.
Perdebatan seputar sistem royalti musik ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik, khususnya para pelaku industri musik yang terdampak langsung oleh kebijakan yang ada.
0 Comments





- Film "The Hunt for Gollum" Dijadwalkan Rilis pada Desember 2027
- Penggunaan AI Akibatkan Tingkat Pengangguran di Sektor IT Amerika Serikat Naik Jadi 5,7 Persen
- Nyesek Banget! Jennifer Lopez Ungkap Momen Berat Bareng Anak Kembar: "Aku Bakal Baik-Baik Saja"
- Begini Nasih Rupiah! Buntut Dialog AS-China dan Sentimen Trump
- WhatsApp Akan Memungkinkan Pengguna Menghubungkan Akun Media Sosial ke Profil Mereka
- Komentar Kritis Seth Rogen terhadap Trump Dihapus dari Siaran Acara Bergengsi
- Hamas Setuju Bebaskan Lima Sandera Israel, Israel Ajukan Kontrausulan
- Kenali Penyakit yang Sering Muncul di Musim Pancaroba, Jangan Sampai Tumbang!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!