India dan Pakistan Sepakati Gencatan Senjata di Kashmir, Tapi Saling Tuduh Langgar
JAKARTA, GENVOICE.ID - India dan Pakistan telah mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata setelah negosiasi yang dimediasi oleh AS, namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, kedua negara saling menuduh melanggar perjanjian tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (13/5), setelah beberapa hari diplomasi intensif antara kedua negara. Trump mengungkapkan, "Setelah pembicaraan panjang yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya senang mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk gencatan senjata secara penuh dan segera."
Namun, meski gencatan senjata tersebut diterima dengan gembira di kedua negara, laporan mengenai penembakan melintasi perbatasan antara kedua negara, serta ledakan di wilayah Kashmir yang dikelola India, segera memunculkan keraguan mengenai keberlangsungan perjanjian tersebut.
Pemerintah India menuduh Pakistan telah melanggar kesepakatan, sementara pihak Pakistan menanggapi dengan menyalahkan India atas pelanggaran yang sama. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan komitmennya terhadap implementasi gencatan senjata yang telah disepakati, meskipun mereka juga mengaku "menangani situasi dengan tanggung jawab dan pengekangan."
Sementara itu, di wilayah Kashmir yang terbelah, warga merayakan kesepakatan tersebut, meski banyak yang skeptis dengan masa depan perdamaian. Beberapa orang, seperti Lal Din dari Poonch, yang rumahnya hancur akibat tembakan lintas batas, mengungkapkan keprihatinan tentang efektivitas gencatan senjata jangka panjang. "Kami telah melalui ini sebelumnya - gencatan senjata sementara yang dimediasi kekuatan dunia. Namun, sampai India dan Pakistan benar-benar menyelesaikan perselisihan mereka, kami harus siap menghadapi konflik yang lebih besar."
Gencatan senjata ini terjadi setelah serangkaian serangan misil yang dilakukan kedua negara, yang berawal dari serangan India terhadap Pakistan yang menewaskan 31 orang. India mengklaim serangan itu sebagai balasan atas serangan yang menewaskan 25 turis Hindu di Kashmir, yang diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis yang didukung Pakistan.
Meskipun ketegangan tetap tinggi, baik India maupun Pakistan tampaknya mencoba mengambil kemenangan dari gencatan senjata ini, dengan India menegaskan sikap tegasnya terhadap terorisme dan Pakistan menyambut kesepakatan tersebut dengan rasa bangga atas keberanian kepemimpinan mereka.
0 Comments





- Ed Sheeran Bocorkan Undangan Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco Sudah Disebar
- Lewis Hamilton Raih Kemenangan Pertama untuk Ferrari di Sprint Race F1 Grand Prix China
- Serangan Israel ke Iran Bikin Timur Tengah Memanas, Trump Dinilai Gagal Kendalikan Netanyahu
- Porsche 911 Menjadi Mobil Terlaris di Andorra
- JD Vance Sebut AS Tidak Akan Ikut Campur Konflik India-Pakistan: "Bukan Urusan Kami"
- Shaquille O'Neal Beri Tanggapan atas Cedera Kyrie Irving
- Manchester City Bangkit dan Lolos ke Perempat Final FA Cup Usai Kalahkan Plymouth 3-1
- Lonjakan Permintaan Energi Akibat AI Diprediksi Capai Empat Kali Lipat pada 2030
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!