Keluarga Akui Wartawan yang Ditemukan Tewas di Hotel Miliki Riwayat Penyakit Paru, Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi Lengkap

JAKARTA, GENVOICE.ID - Keluarga almarhum Situr Wijaya, wartawan media online yang ditemukan tewas di sebuah hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengungkapkan bahwa korban memang memiliki riwayat penyakit paru-paru.

Dilansir dari Antara, hal tersebut disampaikan oleh Sahrul, perwakilan keluarga.

Keluarga Akui Wartawan yang Ditemukan Tewas di Hotel Miliki Riwayat Penyakit Paru, Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi Lengkap
- (Dok. Getty Images).

"Kami akui memang beliau punya riwayat paru-paru. Surat keterangan dari puskesmas terkait hal tersebut juga sudah kami serahkan ke pihak kepolisian," ujar Sahrul.

Meski begitu, keluarga belum berspekulasi mengenai penyebab pasti kematian Situr Wijaya. Mereka memilih menunggu hasil lengkap dari proses autopsi yang tengah dilakukan tim Kedokteran Kepolisian.

"Kami belum mau berasumsi lebih, karena kami masih menunggu autopsi yang lebih lengkap," lanjutnya.

Sahrul juga berharap kepolisian bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap fakta-fakta terkait meninggalnya Situr, mengingat beberapa hal dianggap janggal sejak awal penemuan jasad korban hingga penanganan kasusnya oleh pihak berwajib.

"Banyak hal yang harus diungkap, karena prosesnya juga janggal mulai dari ditemukan sampai diambil alih polisi," tegasnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, pihak Kepolisian menemukan sejumlah obat di kamar hotel tempat korban menginap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyebutkan obat-obatan yang ditemukan antara lain Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk penyakit infeksi seperti Tuberkulosis), serta produk pembersih wajah Viva White Clean and Mask.

"Beberapa obat ditemukan di kamar korban," kata Ade Ary dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/4).

Hasil autopsi sementara juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, seperti luka jeratan atau sayatan. "Yang ditemukan hanya memar akibat lebam mayat, tidak ada indikasi kekerasan fisik," jelasnya.

Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. Pemeriksaan toksikologi dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya zat berbahaya atau racun dalam tubuh korban, sementara histopatologi bertujuan menganalisis kondisi jaringan tubuh secara mikroskopik.

Hingga kini, penyelidikan masih terus berjalan guna mengungkap penyebab pasti kematian Situr Wijaya.

 
 
M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Meninggal Dunia
  • jurnalis
  • Jurnal
  • Wartawan

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE