Apple Putar Otak Hindari Tarif Gila-Gilaan, iPhone Bakal Diproduksi Masal di India?
JAKARTA, GENVOICE.ID - Di tengah tensi dagang yang makin panas antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Apple lagi-lagi harus cari jalan tengah buat tetap bisa jual iPhone tanpa bikin harga melambung tinggi. Kebijakan tarif impor baru dari Presiden AS, Donald Trump, bikin Apple mulai melirik India sebagai alternatif basis produksi iPhone.
Jadi ceritanya, Trump baru aja ngumumin kenaikan tarif barang-barang impor dari Tiongkok. Sementara produk dari India masih dapat 'diskon tarif'. Nah, Apple mulai berpikir buat ngimpor iPhone dari India aja supaya nggak kena beban tarif yang terlalu berat.
Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal yang dikutip Tech Crunch, strategi ini cuma jadi solusi sementara, sambil Apple bernegosiasi sama pemerintahan Trump biar bisa dapet pengecualian dari aturan tarif baru itu.
Meskipun saat ini Apple masih tergantung banget sama rantai pasokan dari Tiongkok, tapi perbedaan tarif jadi pertimbangan besar. Bayangin aja, barang buatan Tiongkok sekarang bisa kena tarif sampai 54 persen, sedangkan dari India cuma 26 persen. Lumayan banget, kan?
Kalau Apple tetap maksa impor iPhone dari Tiongkok, harga satu unit iPhone 16 Pro bisa naik drastis. Biaya masuk sebelumnya sekitar 550 dolar AS, tapi dengan tarif baru, harga itu bisa nambah 300 dolar AS lagi. Nggak lucu banget, kan?
Menurut analis dari Bank of America, Wamsi Mohan, tahun ini Apple diramal bakal ngerakit sekitar 25 juta unit iPhone di India. Dari jumlah itu, 10 juta unit dijual buat pasar lokal India, sisanya bisa jadi buat AS.
Kalau semua 25 juta unit itu dikirim ke AS, artinya Apple bisa nutup hampir 50 persen kebutuhan iPhone di sana. Strategi yang cukup cerdas buat menghindari lonjakan biaya dan tetap kompetitif di pasar.
Sementara itu, perseteruan tarif terus berlanjut. Setelah Trump menetapkan total tarif impor dari Tiongkok sebesar 54 persen, Tiongkok pun nggak tinggal diam. Pada 4 April, Tiongkok resmi membalas dengan tambahan tarif 34 persen buat produk dari AS. Akibatnya, Trump makin nambah bea masuk 50 persen lagi pada 9 April.
Total kenaikan tarif barang-barang dari Tiongkok sekarang tembus 104 persen!
Tujuan Trump sih katanya buat 'menghidupkan lagi' industri manufaktur AS yang selama ini banyak pindah ke luar negeri. Tapi di balik itu, banyak perusahaan global, termasuk Apple, mulai nyari alternatif lain biar nggak kena getahnya.
Dengan tekanan tarif yang makin menggila, nggak heran kalau Apple mulai seriusin produksi di India. Bisa jadi, India bakal jadi 'rumah baru' buat iPhone di masa depan!
0 Comments





- Fitur Baru WhatsApp 2025 Bikin Status Makin Seru! Sekarang Bisa Pasang Musik & Kolase Gambar, Gen!
- Tips Merawat Bibir Lembap dan Tahan Lama Meski Sering Pakai Lipstik, Wajib Tahu Gen!
- Dosen di Mataram Terancam 12 Tahun Penjara Imbas Kasus Pelecehan Seksual yang Melibatkan 12 Korban!
- Debut Liga Inggris Altay Bayindir Malah Bikin Blunder Konyol, MU Tambah Kacau! Onana Bisa Napas Lega
- Belum Selesai! Dua Korban Baru Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad Terungkap, Kini Total Jadi Tiga Orang!
- Manfaat Grapefruit untuk Kesehatan, Buah Segar yang Sering Disamakan dengan Jeruk Bali
- Film Pembantaian Dukun Santet Tayang 8 Mei! Fakta Mengerikan dan Kontroversinya Bikin Merinding!
- Demi Sungai Citarum, Pandawara Group Habiskan Dana Besar untuk Pembersihan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!