The Kooks dan Hard-Fi Ungkap Kejutan Musik Mereka Setelah 20 Tahun, Anda Bakal Tidak Akan Percaya Dengan Hal Ini!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Luke Pritchard, vokalis utama The Kooks, dengan semangat muda yang abadi, sedang berusaha mengingat kembali masa-masa lalu bersama Richard Archer, vokalis Hard-Fi. Kedua musisi ini mengakui bahwa tahun 2000-an, saat mereka menjual jutaan album, terasa sedikit kabur diingatannya.
"Namun saya rasa saya akan ingat jika ada sesuatu yang aneh yang kamu lakukan," kata Archer, dikutip dariBBC International,Jumat, (9/5).
Pada 2008, istilah 'indie landfill' mulai muncul, mencerminkan lonjakan band-band baru yang serupa satu sama lain, membuat pendengar bertanya-tanya dari mana semua band ini datang. Rangkaian band identik yang muncul tiba-tiba dan punya nama yang hampir mirip seperti "The Something" membuat pasar musik terlihat jenuh dan membosankan. "Empat anak laki-laki dalam satu band tiba-tiba terasa tak lagi keren," kata Archer, mengingat masa-masa itu.
Indie tiba-tiba terasa ketinggalan zaman, dengan stasiun radio yang mulai beralih ke pop futuristik dan hip-hop yang lebih berorientasi klub. Meski demikian, saat Hard-Fi memilih untuk rehat dan mencoba hal lain, panggung musik indie Inggris yang dulu ramai perlahan mulai mengosong.
Namun, seperti yang terlihat sekarang, baik The Kooks maupun Hard-Fi menemukan cara untuk bangkit. Ketika Hard-Fi mengadakan konser streaming akustik di tengah pandemi, responnya sangat besar, memaksa band tersebut untuk kembali ke panggung. "Sambutan itu sangat hangat. Saya benar-benar terkejut," kata Archer, mengingat konser yang terjual habis hanya dalam hitungan menit. Sekarang, Hard-Fi merayakan ulang tahun ke-20 debut mereka dengan merilis edisi khusus album Stars of CCTV, sambil menyiapkan album keempat yang sangat dinanti.
Di sisi lain, The Kooks tidak pernah benar-benar pergi. Meski memanfaatkan teknologi untuk bereksperimen dengan suara baru, seperti drum loop dan jazz Ethiopia, mereka semakin besar setelah hits mereka, seperti Naïve dan Ooh La, kembali populer di TikTok. Kini, band ini bahkan akan tampil di O2 Arena London, dengan 45% penonton berusia 18 hingga 24 tahun. Sebuah bukti bahwa musik mereka, meski sudah 20 tahun berlalu, tetap relevan.
Apa yang membuat kebangkitan ini begitu menarik adalah bagaimana para penggemar muda menemukan kembali lagu-lagu mereka. Pritchard menjelaskan, "Kami sekarang berada di titik di mana para remaja mulai mendengarkan musik yang dulu didengarkan orangtua mereka." Seperti halnya generasi sebelumnya yang kembali mengenal Nick Drake, kini giliran mereka yang mulai mendengarkan lagu-lagu The Kooks dan Hard-Fi.
Selain itu, ada satu elemen yang hilang di dunia musik 2010-an: chorus yang bisa dinyanyikan bersama hingga kehilangan suara. "Ketika kami berada di panggung kecil di Brighton, kami memastikan bahwa lagu-lagu kami bisa dinyanyikan bersama," kenang Archer. Lagu-lagu seperti She Moves In Her Own Way dan Hard To Beat bukan hanya antemik, tetapi semacam suara kerinduan akan kebersamaan yang dulu menjadi ciri khas musik indie.
Namun, ada tantangan besar yang kini dihadapi oleh band-band baru: kekurangan tempat untuk tampil. "Apa yang saya khawatirkan adalah, jika kamu seorang artis baru sekarang, apakah kamu punya kesempatan untuk berkeliling dan melakukan kesalahan serta memperbaikinya?" tanya Archer. Dengan semakin banyaknya tempat konser yang tutup, persaingan semakin ketat, dan kesempatan untuk tampil di panggung hidup semakin berkurang.
Di tengah ketidakpastian ini, industri musik pun bertransformasi. The Kooks, yang albumnya Inside In/Inside Out terjual 1,5 juta kopi pada 2006, kini menyaksikan bagaimana album terbaik di Inggris pada 2024 hanya terjual 600.000 kopi. Streaming mengubah wajah industri, mengubah setiap artis menjadi kultus dengan pengikut yang lebih kecil namun sangat setia.
Meski banyak hal yang berubah, The Kooks dan Hard-Fi tetap menunjukkan keteguhan mereka. Dengan album terbaru mereka, Never/Know, The Kooks kembali ke akar mereka, menggali kembali melodi pop yang membuat mereka terkenal, sementara Hard-Fi juga mengumpulkan inspirasi dari kenangan masa lalu. Bagi mereka, musik bukan hanya tentang apa yang mereka lakukan di masa lalu, tetapi bagaimana mereka bisa menciptakan momen baru bersama para penggemar lama dan baru.
Jadi, apakah mereka memiliki rencana lima tahun ke depan? "Pasti ada," jawab Pritchard dengan tertawa. "Tapi itu terkunci rapat di brankasku." Archer, dengan nada lebih serius, menimpali, "Aku bahkan tidak tahu apa yang akan kutuangkan untuk makan siang." Terkadang, di dunia musik yang terus berubah ini, tidak ada yang bisa diprediksi. Tetapi yang pasti, The Kooks dan Hard-Fi akan terus berada di sana, mengingatkan kita bahwa indie tidak pernah benar-benar mati - ia hanya sedang tidur sejenak.
0 Comments





- Meta Diduga Raup Keuntungan dari Model AI Llama di Tengah Gugatan Hak Cipta
- 71 Adegan Rekonstruksi Menyajikan Kronologi Penembakan Tiga Anggota Polri oleh Oknum TNI
- Brian James, Gitaris Pendiri The Damned Meninggal Dunia pada Usia 70 tahun
- Pemudik Keluhkan Jalan Berlubang di Karawang, Pemicu Kecelakaan Meningkat
- Luna Maya Ngaku Stres Main Film Ini: 'Susah Nggak Ketawa, Script-nya Kacau Balau!
- Finneas Berduet dengan Kacey Musgraves di Versi Akustik "Giver / Taker" untuk Apple Music Nashville Sessions
- Kathy Bates Raih Penghargaan Showperson of the Year di ICG Publicists Awards ke-62
- Ini 10 Alasan Kamu Harus Mengunjungi Italia pada Tahun 2025!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!