Bandara Ahmad Yani Kembali Buka Rute Semarang-Karimunjawa, Tiket Mulai Rp1 Juta
JAKARTA, GENVOICE.ID - Setelah lima tahun vakum, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang akhirnya kembali membuka rute penerbangan menuju Pulau Karimunjawa, Jepara, sebagai upaya memperkuat akses pariwisata di Jawa Tengah.
Melansir dari ANTARA News, Jumat (4/7), General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Fajar Purwawidada, menyebut bahwa rute ini terakhir kali beroperasi pada 2019, sebelum pandemi COVID-19 melanda. Ia mengungkapkan kegembiraannya karena upaya membuka kembali rute tersebut akhirnya membuahkan hasil.
"Rute ke Karimunjawa ini sudah lama kami dorong untuk dibuka kembali. Terakhir aktif sebelum pandemi, dan kami sangat antusias menyambut penerbangan perdana hari ini," ujarnya saat seremoni peluncuran penerbangan perdana di Semarang, Jumat (5/7).
Penerbangan dari Semarang ke Karimunjawa dilayani oleh maskapai Susi Air dan dijadwalkan tiga kali dalam seminggu. Harga tiketnya berkisar Rp1 juta per penumpang.
Fajar menambahkan, Bandara Ahmad Yani saat ini melayani 7.000 hingga 8.000 penumpang per hari dengan sekitar 60 penerbangan, dan berkomitmen mendukung destinasi pariwisata melalui pengembangan jalur ke bandara-bandara kecil yang tersebar di berbagai wilayah.
CEO Susi Air, Susi Pudjiastuti, turut hadir dalam peluncuran dan menekankan pentingnya konektivitas ke wilayah-wilayah terluar seperti Karimunjawa. Ia menyebutkan bahwa kondisi laut yang tak menentu kerap menyulitkan transportasi kapal, sehingga penerbangan kecil menjadi alternatif krusial.
"Karimunjawa adalah pulau terluar di Jateng, dan sudah selayaknya mendapat perhatian lebih. Pesawat kecil bisa mencegah wilayah ini terisolasi," ucapnya.
Susi juga menegaskan bahwa rute penerbangan kecil tak hanya ditujukan untuk pulau terluar, tetapi juga untuk daerah-daerah di Pulau Jawa yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Ia berharap pemerintah terus memberi dukungan, mengingat operasional penerbangan perintis memerlukan biaya tinggi dan sering kali menghadapi keterbatasan jumlah penumpang.
"Kalau penumpangnya di bawah delapan orang, kami bisa rugi besar. Jadi, butuh dukungan agar tetap bisa beroperasi," tambahnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik dibukanya kembali rute ini. Ia menilai bahwa langkah tersebut menjadi bukti bahwa Bandara Ahmad Yani tak hanya berorientasi pada rute internasional, tetapi juga berkomitmen membuka akses ke berbagai wilayah potensial di Jawa Tengah.
"Kami mendukung penuh pengembangan penerbangan perintis di Jateng. Banyak bandara kecil yang punya potensi besar jika dihubungkan dengan jalur udara," pungkasnya.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!