Papua Barat Punya Pabrik Limbah B3 Pertama! Tak Perlu Lagi Kirim ke Jawa Hingga Target Capai Miliaran
JAKARTA, GENVOICE.ID - Papua Barat kini memiliki pabrik pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pertama di Tanah Papua.
Dilansir dari Antara, fasilitas pengolahan limbah medis ini berlokasi di Kampung Masyepi, Distrik Manokwari Selatan, dan mampu mengolah hingga 150 kilogram limbah per jam. Pengoperasian pabrik telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan menjadi terobosan penting dalam menjaga lingkungan serta meningkatkan pendapatan daerah.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyampaikan bahwa keberadaan pabrik ini bukan hanya untuk pengendalian pencemaran lingkungan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemandirian pengelolaan limbah daerah.
"Pabrik ini adalah yang pertama di Tanah Papua dan sudah memiliki izin operasional dari KLH. Ini merupakan langkah besar yang positif bagi daerah," tegas Dominggus.
Pabrik tersebut akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Papua Domberai Mandiri bekerja sama dengan PT Wastek Internasional. Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan pemasukan sekitar Rp1,1 miliar per tahun dari kegiatan pengolahan limbah B3 ini. Pendapatan tersebut diperkirakan akan menyumbang sekitar 11,76 persen dari total proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua Barat.
Dengan adanya fasilitas ini, Papua Barat tidak perlu lagi mengirim limbah B3 ke Pulau Jawa. Proses pengolahan bisa dilakukan langsung di daerah, yang tentunya lebih efisien dan berdampak positif terhadap pengelolaan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Papua Barat, Reymond Richard Hendrik Yap, menjelaskan bahwa fasilitas insinerator yang digunakan merupakan hibah dari Kementerian Kesehatan. Uji coba pembakaran telah dilakukan untuk memastikan alat ini aman dan ramah lingkungan.
"Insinerator ini sudah kami uji dan emisi gas buangnya masih berada di bawah ambang batas baku mutu. Artinya, alat ini aman dan berkualitas dalam menjaga lingkungan, baik udara maupun air," kata Reymond.
Dengan teknologi yang mumpuni dan dukungan pemerintah pusat, Papua Barat kini selangkah lebih maju dalam pengelolaan limbah berbahaya secara mandiri dan profesional. Selain memberi solusi atas permasalahan lingkungan, fasilitas ini juga membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
0 Comments





- Rossa Bikin Ribuan Penonton Histeris dengan Konser Megahnya!
- Final Indonesia Open 2025: Sabar/Reza Jadi Harapan Emas Tuan Rumah di Ganda Putra
- OpenAI dan Elon Musk Sepakat Percepat Sidang Gugatan, Pertarungan Hukum Semakin Memanas!
- Produser Film Harvey Weinstein Diteruskan di Rumah Sakit Bellevue Selama Proses Persidangan
- Miris! Peringkat Jakarta Merosot di Indeks Kota Global, Kalah dari Kuala Lumpur dan Bangkok
- Phil Robertson, Bintang ‘Duck Dynasty’, Meninggal Dunia
- Jangan Tertipu! Link Token Listrik Gratis di Facebook Ternyata Hoax, Ini Penjelasan Lengkapnya
- Ini Adalah 10 Serial Baru dan yang Paling Dinanti di Bulan Mei 2025, Mana Favoritmu?
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!