Verstappen Tunjukkan Ketidakpuasan setelah Red Bull Gantikan Lawson dengan Tsunoda

JAKARTA, GENVOICE.ID - Max Verstappen menunjukkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Red Bull yang menggantikan Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda setelah hanya dua balapan di musim ini. Pergantian pembalap yang diumumkan menjelang Grand Prix Jepang ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai kondisi internal tim dan strategi mereka dalam menghadapi musim 2025.

Verstappen, yang dikenal vokal terhadap performa timnya, memberikan indikasi ketidaksetujuannya dengan menyukai unggahan Instagram mantan pembalap Giedo van der Garde. Dalam unggahan tersebut, van der Garde menyebut keputusan Red Bull sebagai langkah panik yang dapat menghancurkan semangat Lawson. Sikap Verstappen ini memunculkan spekulasi bahwa ia tidak puas dengan cara tim menangani situasi serta performa mobil yang belum kompetitif.

Ketidakpuasan Verstappen juga terjadi di tengah rumor ketertarikan tim lain, seperti Mercedes dan Aston Martin, yang ingin merekrutnya. Dengan Red Bull yang masih berjuang meningkatkan performa mobil RB21, ketidakpastian mengenai masa depan Verstappen di tim pun kembali mencuat.

Red Bull sendiri menegaskan bahwa pergantian Lawson dengan Tsunoda murni merupakan keputusan strategis. Kepala tim Christian Horner menyatakan bahwa RB21 masih membutuhkan banyak pengembangan dan pengalaman Tsunoda akan membantu proses tersebut. Meski demikian, langkah ini tetap menuai pertanyaan mengingat Red Bull telah beberapa kali mengganti pembalap dengan cepat dalam beberapa musim terakhir.

Dengan pergantian ini, Tsunoda akan menjalani debutnya bersama Red Bull di Grand Prix Jepang, sementara Lawson kembali ke tim Racing Bulls. Sementara itu, Verstappen dan Red Bull harus segera menemukan solusi atas tantangan teknis yang mereka hadapi jika ingin tetap bersaing di puncak klasemen musim ini.