Suasana Haru! Paus Fransiskus Dimakamkan di Tengah 400.000 Pelayat dan Kehadiran Pemimpin Dunia
JAKARTA, GENVOICE.ID - Duka mendalam menyelimuti Vatikan ketika Paus Fransiskus akhirnya dimakamkan, disaksikan lebih dari 400.000 pelayat dan ratusan pemimpin dunia, bangsawan, hingga rakyat biasa.
Sosoknya yang dikenal dekat dengan semua kalangan-mulai dari pengungsi, imigran, hingga umat dari berbagai latar belakang-dipuji sebagai "paus untuk semua orang, dengan hati terbuka untuk siapa saja" dalam misa pemakamannya yang penuh haru.
Tepuk tangan menggema di Lapangan Santo Petrus saat peti kayu sederhana berisi jenazah Fransiskus dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus, tempat ia disemayamkan selama tiga hari terakhir. Empat belas pembawa peti mengenakan sarung tangan putih saat mengangkat peti menuju altar terbuka di tengah kerumunan yang penuh sesak.
Kardinal Giovanni Battista Re, yang memimpin misa, menyentuh hati para hadirin dengan mengenang perjuangan Paus Fransiskus dalam membela imigran, menyerukan perdamaian dunia, mendorong negosiasi untuk menghentikan perang, dan kepeduliannya terhadap perubahan iklim.
"Gereja adalah rumah bagi semua," kata Battista Re dalam homilinya, dikutip dariThe Guardianpada Sabtu, (26/4).
Acara pemakaman ini benar-benar jadi momen bersejarah. Lebih dari 150 negara mengirimkan perwakilannya. Di antara tamu-tamu penting terlihat Presiden AS Donald Trump-yang selama ini kerap bersitegang dengan Fransiskus soal isu imigrasi-bersama Melania Trump, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Milei, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, hingga Pangeran William.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus berakhir dengan pemakaman privat di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, tempat beliau dimakamkan di sebuah makam sederhana dari batu asal Liguria, tanah leluhur kakek-neneknya. Makam itu hanya bertuliskan "Franciscus" dan dihiasi salinan salib pektoral yang biasa ia kenakan.
Suasana emosional juga terasa saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat tepuk tangan hangat dari hadirin saat ia keluar dari Basilika. Momen ini berlanjut dengan pertemuan tak terduga antara Zelenskyy dan Trump di sela-sela upacara, di mana mereka membahas kemungkinan gencatan senjata dengan Rusia.
Gedung Putih menyebut diskusi ini sebagai "sangat produktif," sementara Zelenskyy menggambarkannya sebagai perbincangan bersejarah dengan "potensi besar" untuk membawa perubahan nyata.
Tak hanya dengan Trump, Zelenskyy juga bertemu dengan Macron dan Starmer. Kantor Perdana Menteri Inggris bahkan menyatakan bahwa pertemuan tersebut membahas "kemajuan positif" dalam upaya mengamankan perdamaian abadi di Ukraina.
Misa pemakaman berdurasi 90 menit itu dipimpin oleh 220 kardinal, 750 uskup, dan lebih dari 4.000 imam, disaksikan ribuan jurnalis dari seluruh dunia yang memadati Roma untuk meliput peristiwa bersejarah ini.
Bagi publik yang ingin memberikan penghormatan terakhir, makam Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore mulai bisa dikunjungi sejak Minggu pagi, seperti diumumkan juru bicara Vatikan, Matteo Bruni.
Selamat jalan, Paus Fransiskus. Warisan cinta dan keterbukaanmu akan selalu dikenang dunia.
0 Comments





- Rahasia Awet Muda Nenek 91 Tahun, Hanya Pakai Satu Produk Setiap Hari
- Among Us 3D Hadir dengan Mata Uang Baru Stardust, Bisa Beli Beragam Item
- Park Bo-young Mainkan 4 Karakter Sekaligus di Drakor 'Our Unwritten Seoul'
- Millie Bobby Brown Ngamuk, Ungkap Tak Terima Dibully Jurnalis Soal Fisiknya
- Suasana Haru Dewi Yull Hadiri Pemakaman Ray Sahetapy, Kenang Cinta Masa Lalu
- Justin dan Hailey Bieber Pengen Pindah ke Eropa, Sebut Ingin Hidup Lebih Tenang
- Ini Pesan Terakhir Paus Fransiskus, Seruan Damai untuk Dunia Sebelum Kepergiannya
- Nyaris Dibuang, Buku Edisi Pertama Harry Potter Ini Ternyata Bernilai Ratusan Juta
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!