Belgium Dilanda Gelombang Pemogokan, Transportasi Publik Lumpuh, Wisatawan Diminta Waspada!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Wisatawan yang berencana bepergian ke Belgia dalam beberapa minggu ke depan sebaiknya mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka.

Dilansir dari Euro News, negara ini tengah menghadapi gelombang pemogokan besar-besaran yang berpotensi melumpuhkan transportasi publik hingga musim semi.

Belgium Dilanda Gelombang Pemogokan, Transportasi Publik Lumpuh, Wisatawan Diminta Waspada!
- (Dok. Jyrki Nieminen).

Pagi ini, Belgia sudah mulai merasakan dampak dari aksi mogok nasional selama sembilan hari yang dilakukan oleh pekerja kereta api. Pemogokan ini resmi dimulai pada Jumat, 21 Februari pukul 22.00 waktu setempat dan akan berlangsung hingga 2 Maret pukul 22.00.

Selain itu, pekerja bandara juga mengumumkan akan terus mogok pada tanggal 13 setiap bulan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Aksi ini diperkirakan akan semakin memperburuk kondisi perjalanan di seluruh Belgia, termasuk di kota-kota besar seperti Brussel, Antwerpen, dan Bruges.

Dalam pernyataan resminya, perusahaan kereta nasional Belgia, SNCB, menyatakan, "Kami memahami dan menyesalkan bahwa pemogokan ini dapat mengganggu perjalanan Anda."

SNCB juga menambahkan bahwa mereka akan berusaha menyediakan layanan alternatif sesuai dengan ketersediaan staf.

Namun, mayoritas pegawai SNCB serta pekerja infrastruktur kereta dari perusahaan Infrabel dan HR-Rail ikut serta dalam aksi mogok ini, sehingga diperkirakan jaringan kereta api Belgia akan nyaris berhenti total.

SNCB menyarankan para penumpang untuk rutin mengecek informasi terbaru melalui situs web dan aplikasi resmi mereka. Meskipun layanan internasional seperti Eurostar, TGV INOUI, EuroCity, ICE, dan OUIGO diperkirakan tetap beroperasi, penumpang tetap disarankan untuk memantau pembaruan melalui situs SNCB International.

Bagi mereka yang bepergian dengan kereta lintas batas ke dan dari Lille, Maubeuge, Luksemburg, Roosendaal, Maastricht, atau Aachen, SNCB merekomendasikan untuk mencari jalur alternatif agar perjalanan tidak terganggu.

Aksi mogok ini telah memicu kemarahan para komuter yang menghadapi keterlambatan dan pembatalan perjalanan sejak pagi. Seorang pengguna media sosial X, @blasco_music, menuliskan, "SNCB berani mogok selama 10 hari dan membuat orang semakin kesulitan, padahal selama ini mereka sudah menyebabkan banyak orang terlambat bekerja setiap hari."

Komentar serupa datang dari @KvanCoban yang menulis, "Apa yang salah dengan sistem kereta Belgia? Mengapa ini tidak bisa diselesaikan secepatnya? Dan mereka bilang Belgia adalah negara maju!"

Selain pemogokan transportasi, ribuan warga Belgia turun ke jalan untuk menentang kebijakan pemerintah. Diperkirakan sekitar 50.000 orang berdemonstrasi di Brussels kemarin, menurut laporan serikat pekerja.

Protes ini ditujukan terhadap kebijakan koalisi pemerintah yang dianggap merugikan sektor publik dan daya beli masyarakat. Beberapa isu utama yang disorot adalah pemotongan layanan publik, aturan ketat dalam tunjangan pengangguran, reformasi pensiun, dan fleksibilitas kerja.

Meskipun demonstrasi seperti ini adalah hal umum di Belgia dan biasanya berlangsung damai, terutama di kawasan Schuman (pusat Uni Eropa) serta di sekitar stasiun dan gedung pemerintahan, aksi ini tetap berpotensi mengganggu layanan transportasi, pos, serta perjalanan udara.

Sebagian besar pemogokan ini berkaitan dengan reformasi pensiun, perubahan undang-undang ketenagakerjaan, dan pemangkasan anggaran operator kereta SNCB. Waktu pelaksanaan aksi ini juga bertepatan dengan liburan sekolah di wilayah pendidikan berbahasa Prancis, yang semakin memperburuk dampaknya.

Meskipun pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi mogok ini, pemimpin partai politik CD&V, Sammy Mahdi, mengecam pemogokan kereta api dengan menyebutnya sebagai tindakan yang "sama sekali tidak bertanggung jawab."

"Ini adalah tamparan bagi para komuter, pekerja sektor yang kurang beruntung, dan generasi mendatang yang mengandalkan kita untuk menjamin masa depan pensiun," ujarnya kepada kantor berita Belga.

Ia juga menambahkan kritik tajam, "Menciptakan kekacauan total di sektor perkeretaapian hanya karena Anda satu-satunya sektor yang tidak bisa pensiun di usia 55? Ini benar-benar tidak masuk akal."

Bagi penumpang yang tetap memilih bepergian meski mengalami keterlambatan, ada kemungkinan untuk mendapatkan pengembalian dana sebagian atau penuh, tergantung pada durasi keterlambatan.

Jika kereta terlambat lebih dari 60 menit, penumpang memiliki opsi untuk membatalkan perjalanan dan mendapatkan pengembalian dana penuh, atau menukar tiket untuk perjalanan di tanggal lain.

Dengan situasi yang masih berkembang, para wisatawan dan warga Belgia disarankan untuk terus memantau informasi terbaru dan mempertimbangkan alternatif transportasi untuk menghindari gangguan perjalanan.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)
  • belgium

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE