Jet Tempur AS Direkam Diam-Diam? Warga Tiongkok Ini Gak Kapok Ditangkap Lagi

JAKARTA, GENVOICE.ID - Dua warga Tiongkok ditangkap akibat ketahuan merekam jet tempur yang dekat dari Pangkalan Militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Lebih aneh lagi, sebelumnya kedua orang ini pernah ditangkap karena kasus yang sama.

Dari Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu, pihak militer AS ngelaporin pasangan tersebut yang identitasnya dirahasiakan. Ia mengambil foto di Pangkalan Udara Osan, tempat fasilitas militer AS di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi.

Akhirnya, polisi menangkap keduanya buat diminta keterangan. Mereka pun pernah ditangkap akibat kejadian serupa beberapa hari lalu dan di lokasi yang sama, benar-benar aneh.

Memang dua hari kemudian keduanya dibebaskan karena dianggap tidak melanggar hukum, hanya sebatas memotret. Saat ini, memotret pesawat yang terbang di luar zona keamanan tidak bisa dikenakan hukum.

Bukan Kejadian Pertama

Duh, ada saja gerakan tambahan dari warga Tiongkok ini. Ternyata, ini bukan pertama bagi warga Tiongkok yang ditangkap. Pada bulan ini juga, dua pemuda asal Tiongkok dituduh memotret jet tempur yang lagi lepas landas dan mendarat dengan hp.

Dua orang itu ditangkap di Suwon, Satuan Tempur ke-10 Angkatan Udara Korea Selatan yang punya peran penting banget buat jaga langit Seoul dengan pesawat tempur seperti KF-5.

Nah, setelah diselidiki lebih jauh, pemuda diketahui bahwa kedua remaja itu telah mengambil ribuan foto tak hanya di Suwon, tapi juga di empat fasilitas militer besar lainnya, termasuk Pangkalan Udara Osan, Camp Humphreys di Pyeongtaek, dan pangkalan udara di Cheongju.

Polisi mengatakan, salah satu remaja tersebut mengaku ayahnya bekerja di badan keamanan publik Tiongkok. Walaupun belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan pemerintah Tiongkok, seandainya pun ada, menjerat mereka dengan tuduhan spionase akan sulit dilakukan.

Di Korea Selatan, spionase bisa dihukum mati, penjara seumur hidup, atau minimal tujuh tahun penjara tapi hanya jika tindakan itu dilakukan untuk musuh negara. Menurut hukum, yang dianggap musuh negara hanyalah Korea Utara, satu-satunya negara yang secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.