‘Snow White’ Kena Kutukan Box Office? Debut Hanya dengan Keuntungan $43 Juta!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Film live-action Disney yang penuh kontroversi, "Snow White", resmi debut di bioskop dengan pendapatan yang jauh dari kata dongeng, hanya $43 juta di pasar domestik. Angka ini bisa dibilang mengecewakan, mengingat biaya produksi film ini melampaui $250 juta.
Seharusnya, proyek ini menjadi momen besar bagi Disney, karena versi animasi "Snow White and the Seven Dwarfs" (1937) adalah film pertama mereka yang legendaris.
Namun, alih-alih mendapat sambutan meriah, versi live-action garapan Marc Webb justru harus menghadapi banyak tantangan, mulai dari kontroversi soal karakter tujuh kurcaci yang diubah menjadi CGI hingga kritik tajam terhadap sang pemeran utama, Rachel Zegler.
Sebagai tambahan, film ini juga kurang disukai oleh kritikus. Skor di Rotten Tomatoes cuma 43%, angka yang menandakan bahwa sebagian besar ulasan cenderung negatif. Ini memperburuk situasi di mana beberapa remake live-action Disney sebelumnya juga mengalami hasil yang bervariasi.
Misalnya, meskipun "The Lion King" (2019) juga dikritik, film itu tetap meraup $1,6 miliar di seluruh dunia. Sayangnya, "Snow White" bahkan gagal melampaui debut "Dumbo" (2019) yang membuka dengan $46 juta, apalagi menyentuh angka "Cinderella" (2015) yang meraih $67,9 juta.
Secara global, film ini hanya mampu mengumpulkan $87,3 juta, padahal awalnya diperkirakan bisa mencapai setidaknya $100 juta di pekan pertama. Harapan yang lebih tinggi sebelumnya juga harus pupus seiring waktu.
Disney Terus Ulang Resep Lama, Masih Laku?
Kegagalan "Snow White" ini pasti bakal memicu lebih banyak pertanyaan soal strategi Disney dalam terus "menggali kuburan" film-film klasik mereka untuk diubah menjadi live-action. Saat ini, Disney sudah menyiapkan proyek serupa seperti "Moana", "Tangled", dan bahkan "Lilo & Stitch", yang dijadwalkan rilis Mei 2025 nanti.
Namun, khusus untuk "Snow White", upaya Disney dalam memodernisasi cerita klasik ini malah bikin masalah baru. Kritik pertama datang dari aktor Peter Dinklage, yang menyebut konsep remake ini "ketinggalan zaman."
Disney pun akhirnya menghapus kata "and the Seven Dwarfs" dari judul, serta mengganti kurcaci dengan karakter CGI. Di sisi lain, kelompok konservatif di Amerika menyerang film ini karena dianggap terlalu "woke" dan mempersoalkan pemilihan Rachel Zegler sebagai pemeran utama.
Gimana menurut kalian Gen? Apakah tren ini akan berubah? Atau Hollywood memang harus berhenti memaksakan remake yang gak perlu?
0 Comments





- Gencatan Senjata di Hari Paskah Gagal Total! Ukraina dan Rusia Saling Tuding Langgar Kesepakatan
- Rahasai Aman! Begini Cara Sembunyikan File di Windows Agar Tidak Ketahuan
- Pesawat American Airlines Terbakar di Bandara Denver, Penumpang Dievakuasi Lewat Sayap!
- Film ‘A Quiet Place 3’ Masih dalam Tahap Pengembangan, Tertunda Akibat Sang Sutradara
- KAI Ingatkan Jangan Asal Beli Tiket Kereta di Medsos Saat Lebaran 2025, Waspada!
- Duo Desainer Visioner Ini Resmi Pimpin Brand Loewe, Siap-Siap Tren Baru!
- Kulit Sensitif atau Sensitisasi? Kenali Penyebab Kulit Sering Bermasalah!
- Instagram Ridwan Kamil Diduga Diretas Usai Muncul Postingan Misterius, Netizen Heboh!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!