Kulit Sensitif atau Sensitisasi? Kenali Penyebab Kulit Sering Bermasalah!

N
Nayla Shabrina
Penulis
Beauty
Kulit Sensitif atau Sensitisasi? Kenali Penyebab Kulit Sering Bermasalah!
- (Dok. Bioderma).

JAKARTA, GENVOICE.ID - Era skincare rumahan makin canggih. Mulai dari asam kuat, retinol, sampai serum berformula tinggi kini bisa kamu dapatkan tanpa harus ke klinik.

Brand-brand kecantikan berlomba-lomba menghadirkan solusi paling ampuh yang bisa kamu aplikasikan sendiri di rumah. Tapi, di balik kebebasan itu, ada satu masalah yang sering luput, apakah kamu benar-benar tahu apa yang sedang kamu lakukan pada kulitmu?

Fenomena ini ternyata bukan hanya asumsi. Studi dari Aveeno menemukan bahwa dalam dua dekade terakhir, jumlah orang yang mengaku memiliki kulit sensitif melonjak ke angka 55%. Sementara itu, Frontiers in Medicine mencatat 60-70% perempuan merasa kulitnya sensitif, ditandai dengan rasa gatal, perih, kencang, atau kering.

Menariknya, para ahli menemukan bahwa apa yang kita yakini sebagai kulit sensitif sebenarnya bisa jadi merupakan kulit yang telah mengalami sensitivitas dalam reaksi kulit terhadap skincare yang digunakan.

iklan gulaku

"Kulit sensitif secara alami adalah kulit yang reaktif. Jika kulit anda meradang karena makanan, serbuk sari, dan bahan-bahan tertentu, kemungkinan besar kulit anda sensitif," kata seorang ahli perawatan wajah, Kate Somerville, dikutip Glamour pada Rabu, (22/1).

Intinya, kulit yang sensitif akan cenderung mudah iritasi dan reaktif. Biasanya, kulit kamu akan selalu meradang dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Kulit Sensitisasi: Salahmu Sendiri?

Nah, beda lagi dengan kulit sensitisasi. Ini bukan bawaan, tapi 'cedera' yang terjadi karena kebiasaanmu sendiri. Terlalu sering pakai exfoliant? Overdosis retinol? Mandi air panas terlalu lama? Selamat, kamu baru saja melemahkan skin barrier-mu.

"Sensitisasi terjadi dari hasil stimulasi berlebihan. Laser, pengelupasan, bahkan retinol dapat menyebabkan kulit terluka," jelas Kate.

Akibatnya, kulit jadi kering, perih, dan gampang iritasi, meskipun hal itu bergantung pada seberapa kuat lapisan pelindung kulit.

"Misalnya, saat orang menggunakan produk tertentu pada kulit mereka yang tidak dapat mereka toleransi, kulit akan terasa kering atau mulai menyengat," ungkap dermatolog dari La Roche-Posay, Dr. Justine Hextall, pada kesempatan yang sama.

"Hal yang menarik adalah banyak orang yang tidak menyadari bahwa itu (kulit iritasi) adalah masalah dan perlu diperbaiki. Kulit anda seharusnya tidak terasa kencang atau tidak nyaman," imbuhnya.

Bahan-bahan aktif seperti asam dan retinol memang juara dalam mempercepat regenerasi kulit dan mengangkat sel kulit mati. Tapi, perlu diingat satu hal, bahwa lebih banyak bukan berarti lebih baik.

Sebaiknya perlu dibangun toleransi secara bertahap terhadap bahan-bahan yang kuat di wajah anda secara perlahan dan bijaksana, sambil menunggu dan melihat apakah kulit kamu cocok dengan bahan tersebut.

"Anda dapat menggunakan bahan aktif, tetapi anda harus memastikan bahwa anda memulainya dengan kulit yang terhidrasi, kuat, dan tenang," jelas Dr. Justine.

Kalau kulitmu sudah terlanjur "rewel", pause atau hentikan sementara penggunaan produk aktif. Hindari pembersih berbahan keras seperti SLS dan hindari pewangi yang bisa merusak mikrobioma kulitmu. Fokuslah pada bahan-bahan penenang seperti ceramide, peptida, dan

Jadi, pertanyaannya adalah apakah kamu benar-benar punya kulit sensitif, atau justru kamu sendiri yang bikin kulitmu "drama queen"? Saatnya listen to your skin dan hentikan kebiasaan skincare yang malah bikin kulitmu tersiksa. Ingat, perawatan kulit yang baik itu bukan soal banyaknya produk, tapi bagaimana kamu memahami kebutuhan kulitmu.

  • Tag:
  • Kulit Iritasi
  • Kulit Sensitif
  • Skincare
  • Perawatan Kulit
  • Kulit Jerawat

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Update Today