Iran Klaim Sudah Prediksi Serangan AS ke Fordow, Evakuasi Fasilitas Nuklir Sebelum Dibom
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka telah memprediksi serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Fordow dan telah mengambil langkah pencegahan dengan mengevakuasi lokasi tersebut sebelumnya. Klaim itu disampaikan oleh Mehdi Mohammadi, penasihat ketua parlemen Iran, dalam pernyataan publik melalui platform X (sebelumnya Twitter).
"Dari sudut pandang Iran, tidak ada kejadian yang mengejutkan. Iran telah memperkirakan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow dalam beberapa hari terakhir," kata Mohammadi.
"Fasilitas nuklir ini sudah dievakuasi sehingga tidak ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama serangan hari ini."
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu malam (21/6) waktu setempat mengumumkan keberhasilan operasi militer terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, yakni di Fordow, Natanz, dan Esfahan. Melalui media sosial Truth Social, Trump menyebut operasi itu sebagai "momen bersejarah" bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia.
"Saya akan menyampaikan pidato pada pukul 10 malam, perihal operasi militer kami yang sangat sukses di Iran," tulis Trump.
"Ini adalah momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan Dunia."
Trump kemudian menambahkan bahwa Iran kini harus menyudahi konfrontasi.
"SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!" ujarnya dalam unggahan berikutnya, yang menyebabkan lonjakan lalu lintas dan gangguan teknis pada platform tersebut.
Selain pernyataan Mohammadi, tokoh senior Iran lainnya, Mohsen Rezaei, yang merupakan anggota Dewan Kebijaksanaan Negara, mengungkapkan bahwa Iran telah memindahkan seluruh material pengayaan nuklirnya ke lokasi yang aman sebelum serangan dilancarkan. Langkah ini memperkuat dugaan bahwa Iran memang telah mengetahui potensi serangan dan mengambil strategi perlindungan yang sistematis.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak militer AS mengenai efektivitas serangan terhadap target yang disebut-sebut telah dikosongkan. Pentagon sendiri sebelumnya menolak memberikan komentar langsung kepada media dan menyerahkan seluruh pernyataan kepada Gedung Putih.
Sementara itu, ketegangan terus meningkat di kawasan Timur Tengah sejak awal Juni, ketika Israel meluncurkan serangan udara ke beberapa situs penting militer dan nuklir di Iran. Serangan tersebut memicu balasan rudal besar-besaran dari Teheran ke kota-kota di Israel, menewaskan puluhan warga sipil di kedua belah pihak dan menjerumuskan kawasan ke ambang perang terbuka.
Dalam situasi yang terus berkembang ini, klaim Iran soal evakuasi dini menunjukkan bahwa konflik yang tampak sebagai kejutan di permukaan, sejatinya adalah bagian dari dinamika intelijen dan militer yang jauh lebih kompleks. Dunia kini menanti, apakah langkah diplomatik akan diambil, atau eskalasi ini akan berlanjut menjadi konfrontasi bersenjata berskala penuh.
0 Comments
- Tom Cruise Siap Tancap Gas! Bocoran 'Top Gun 3', 'Days of Thunder 2', dan Film Baru Bareng Sutradara 'The Revenant'
- Juri Sidang Diddy Dikejutkan dengan 190 Nama Selebriti, Termasuk Kanye West dan Lauren London
- Hebohkan Dunia Pemrograman, OpenAI Rilis Codex, AI Baru yang Bisa Ngetes dan Benerin Kode Sendiri
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!