Tawuran di Kolong Roxy, Lima Remaja Diamankan Polisi dengan Senjata Tajam!

JAKARTA, ENVOICE.ID - Kekerasan antar kelompok remaja kembali terjadi di Jakarta Pusat, tepatnya di bawah kolong jalan layang Roxy, Kecamatan Gambir, pada Selasa (22/4) dini hari. Lima remaja yang terlibat tawuran menggunakan senjata tajam berhasil diamankan oleh polisi setelah Tim Patroli Perintis Presisi Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Pusat segera merespons kejadian tersebut.

"Kami tak akan memberi ruang bagi pelaku kekerasan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dengan tegas, dilansir dari ANTARA. Insiden tawuran ini melibatkan sekelompok remaja yang membawa senjata tajam dan beraksi sekitar pukul 04.50 WIB. Beruntung, polisi berhasil membubarkan aksi kekerasan ini tepat pada waktunya.

Dari kelima pelaku yang diamankan, mereka adalah RA (23), RY (17), BM (21), FK (23), dan RZ (21). Mereka diduga terlibat dalam tawuran yang sudah direncanakan melalui komunikasi antar kelompok di media sosial. "Kelima pelaku yang berhasil diamankan bersama senjata tajam yang mereka bawa," lanjut Susatyo.

Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Willian Alexander menjelaskan bahwa penindakan dilakukan berdasarkan surat perintah harian patroli rutin yang mengarah ke kawasan sekitar rel kereta api. "Kami menemukan kelompok remaja mencurigakan di sekitar rel, dan setelah digeledah, kami menemukan celurit dan stik golf. Mereka langsung kami bawa ke Mako untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Willian.

Polisi kini sedang menggali lebih dalam tentang motif tawuran tersebut serta kemungkinan keterlibatan kelompok lain. Mereka juga tengah menyelidiki dugaan adanya provokasi yang tersebar di media sosial, yang menjadi pemicu bentrokan tersebut.

Para pelaku tawuran ini dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 karena membawa senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada jam-jam rawan, guna mencegah terjadinya kejadian serupa.