Plot Twist! Ternyata Kematian Joel di The Last of Us Season 2 Lebih Sadis dari Versi Gamenya?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Spoiler Alert! Serial The Last of Us musim kedua baru saja bikin geger jagat per-televisian, dan para fansnya pun dihantam emosi habis-habisan. Episode perdana musim ini langsung menyajikan salah satu adegan paling memilukan sekaligus mengejutkan, kematian Joel, karakter ikonik yang diperankan Pedro Pascal, akhirnya datang juga.

Bagi yang sudah pernah main The Last of Us Part II, ending tragis ini memang bukan hal baru. Tapi tetap saja, melihat momen memilukan itu ditampilkan secara live-action dengan emosi dan detail yang lebih nyata, rasanya kayak ditonjok berkali-kali. Apalagi, kematian Joel bukan karena jamur mutan atau makhluk terinfeksi, melainkan karena... dendam manusia.

Plot Twist! Ternyata Kematian Joel di The Last of Us Season 2 Lebih Sadis dari Versi Gamenya?
- (Dok. US Weekly).

Dilansir dari The Independent, musim kedua dibuka lima tahun setelah Joel menyelamatkan Ellie dari para Fireflies-milisi radikal yang ingin menjadikan gadis itu kelinci percobaan demi mencari vaksin. Masalahnya, tindakan heroik Joel waktu itu justru menewaskan banyak anggota Fireflies, termasuk ayah dari Abby, karakter baru yang kini diperankan Kaitlyn Dever.

Dan Abby nggak datang sendiri. Ia muncul bersama kelompoknya yang kini dikenal sebagai Washington Liberation Front. Mereka melacak Joel hingga ke Jackson, Wyoming-tempat Joel dan Ellie tinggal. Dari sinilah tragedi dimulai.

Perbedaan Game vs Serial

Meski garis besar cerita sama, versi serial memberikan beberapa twist. Di game, Joel bertemu Abby saat menyelamatkannya dari serangan para infected. Mereka berlindung di sebuah rumah yang ternyata markas kelompok Abby. Begitu Joel memperkenalkan diri, semuanya berubah jadi mencekam.

Tanpa basa-basi, Abby menembak kaki Joel lalu menyiksanya dengan pemukul golf, alat yang nanti akan jadi simbol kematiannya. Ellie datang terlambat, hanya untuk melihat Joel menghembuskan napas terakhir, tak berdaya menyaksikan horor di depan matanya.

Dalam versi serial, set-nya sedikit berbeda. Kota Jackson diserang gerombolan infected dalam adegan aksi besar-besaran yang tidak ada di versi game. Ellie saat itu sedang berpatroli bersama Jesse (bukan Dina seperti di game), dan alur asmara Ellie-Dina pun tidak disorot di episode ini. Tapi kematian Joel tetap dijaga dramanya, dan tetap sadis. Abby tetap menembak kaki Joel dan menyiksanya hingga tewas dengan alat yang sama.

Menariknya, karakter Abby di serial diberikan nuansa lebih manusiawi. Ada momen di mana ia menjelaskan motivasinya dan menunjukkan moral kompas yang lebih kompleks, sesuatu yang di versi game baru dikembangkan jauh setelah kematian Joel terjadi.

Kematian Joel jelas menjadi titik balik besar dalam narasi The Last of Us. Penonton yang sudah jatuh cinta pada dinamika Joel dan Ellie kini dipaksa masuk ke dalam fase gelap dan penuh balas dendam. Serial ini nggak cuma berani mengeksekusi momen yang bikin marah dan sedih sekaligus, tapi juga berhasil menyuguhkannya dengan cara yang tetap menghormati versi asli gamenya, sambil memberi rasa baru yang lebih mendalam.

Satu hal yang pasti, kalau kamu pikir The Last of Us udah bikin kamu trauma di season pertama, tunggu aja. Di season kedua ini, luka lama dibuka lagi, dan kali ini, nggak ada yang selamat dari rasa sakitnya Gen!

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Series 'The Last of Us'
  • Serial HBO
  • Game Thriller
  • Games

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE