Calcutta Cup: Skotlandia Diremehkan, Apakah Inggris Akan Kembali Dipermalukan?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sepekan terakhir, atmosfer di Inggris tampaknya dipenuhi optimisme berlebihan menjelang bentrokan Calcutta Cup melawan Skotlandia di Twickenham. Apakah ada sesuatu di air yang mereka minum?

Dilansir dari BBC International, Mantan pemain Inggris, Courtney Lawes, dengan yakin menulis bahwa Skotlandia tidak akan mampu mengimbangi tim tuan rumah jika mereka bermain dengan performa tujuh atau delapan dari sepuluh.

Calcutta Cup: Skotlandia Diremehkan, Apakah Inggris Akan Kembali Dipermalukan?
- (Dok. Sky Sports).

"Sudah saatnya kami menunjukkan bahwa kami adalah tim yang lebih baik," ujarnya.

Sir Clive Woodward, pelatih legendaris Inggris, bahkan lebih percaya diri.

Dalam sebuah artikel yang diberi judul prediksi pembantaian oleh para penyerang Inggris, Woodward menegaskan, "Inggris akan menang dengan keunggulan besar."

Namun, apakah klaim ini memiliki dasar yang kuat?

Sejarah Berpihak pada Skotlandia
Fakta menunjukkan sebaliknya. Skotlandia telah menang dalam empat pertemuan terakhir dan hanya kalah sekali dalam tujuh Calcutta Cups terakhir di bawah asuhan Gregor Townsend. Mereka juga unggul dalam hal produktivitas serangan, mencetak 19 try dibandingkan 13 try Inggris dalam periode itu.

Apakah bermain di Twickenham menjadi keuntungan besar bagi Inggris? Mungkin, tetapi dari tiga laga terakhir di London, Skotlandia menang dua kali dan seri sekali.

Memang benar bahwa Inggris datang dengan momentum usai mengalahkan Prancis, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Prancis lebih banyak mengalahkan diri mereka sendiri dalam pertandingan itu.

Beberapa pandangan di media Inggris menggambarkan Skotlandia sebagai tim yang lemah di lini depan dan tidak mampu bersaing dengan tim-tim besar. Namun, analisis ini tampak aneh mengingat Skotlandia telah menang dalam empat laga berturut-turut melawan Inggris.

Ada pula anggapan bahwa Skotlandia hanya tampil maksimal saat menghadapi Inggris, didorong oleh semangat persaingan historis. Namun, dalam narasi yang sama, mereka juga dikritik karena terlalu banyak mengandalkan pemain kelahiran luar negeri.

Jadi, yang mana yang benar? Skotlandia yang "terlalu Skotlandia" saat melawan Inggris, atau tim yang "tidak cukup Skotlandia"? Narasi yang bertolak belakang ini justru menunjukkan ketidakkonsistenan dalam argumen media Inggris.

Menurut mantan hooker Skotlandia, Fraser Brown, laga ini akan ditentukan oleh kedalaman skuad dan kekuatan bench Inggris. Absennya Scott Cummings, Max Williamson, dan George Turner bisa menjadi masalah bagi Skotlandia, terutama di lini depan.

Namun, Brown menegaskan bahwa Skotlandia bukan tim yang mudah dikalahkan secara fisik.

"Mereka memang kalah duel fisik melawan Irlandia, tapi tak ada yang mengatakan itu saat mereka bertahan selama 50 menit melawan Springboks atau saat mereka mengalahkan Irlandia tahun lalu. Dan tentu saja, tak ada yang membicarakan itu setelah mereka menang empat kali berturut-turut atas Inggris," katanya.

Brown menyoroti beberapa aspek penting yang akan menjadi penentu laga.

Skotlandia harus solid agar mendapatkan penguasaan bola yang cukup.

Inggris memiliki banyak pemain spesialis perampas bola (jackal), jadi Skotlandia harus menjaga kecepatan ruck agar serangan mereka tetap efektif.

Jika Skotlandia bisa menghasilkan bola cepat, pertahanan Inggris akan berada dalam masalah besar.
Mengenai klaim bahwa Inggris akan menang dengan keunggulan besar, Brown dengan tegas membantah.

"Inggris bukan Irlandia, ini akan menjadi pertandingan yang ketat," katanya.

Dan tentang pendapat Woodward yang sangat yakin dengan kemenangan Inggris? Brown hanya tertawa.

"Bisakah kita pensiunkan dia saja? Opininya tentang rugby modern sudah usang dan tidak relevan."

Laga ini akan menjadi ujian nyata, bukan hanya bagi Inggris yang ingin membuktikan dominasi mereka, tetapi juga bagi Skotlandia yang ingin membungkam para peragu. Apakah sejarah akan berulang, atau akankah Inggris akhirnya menghentikan rekor buruk mereka? Kita tunggu jawabannya di Twickenham!

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Sport

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE