Fakta-Fakta Kasus Anak yang Bunuh Ibu di Cianjur, Gara-gara Sakit Hati?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kasus pembunuhan menggemparkan Cianjur, apalagi disertai sama mutilasi. Kasus ini terjadi di Kampung Cikadongdong, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.

Korban seorang wanita bernama Lilis (53) dan juga ketiga cucunya. Sementara pelaku bernama Yanti (34), anak dari korban Lilis yang ngaku punya dendam lama. Selain itu juga Cahya (60), ayah dari Yanti yang turut membunuh keluarganya. Berikut beberapa fakta terbaru kasus anak yang menghabisi nyawa dari sang ibu.

Tengkorak Ditemukan di Beberapa Lokasi

Kasus ini terbongkar setelah ada yang warga yang ngelaporin ada potongan tubuh yang terpisah. Bagian tengkorak kepala ditemuin di area kebun, sedangkan bagian tubuh gak jauh dari lokasi pertama. Dari temuan ini buat polisi untuk menyelidiki lebih lanjut.

Korban Adalah Anak dan Ibu

Korban Lilis (53) merupakan ibu dan pelaku, sementara korban lain adalah 3 orang balita yang ternyata itu anak dari pelaku Yanti Rusmini. Gila banget ya Gen, kok bisa berani betul.

Dibunuh dengan Cara Dicekik

Kasat Reskrim AKP Tono Listianto bilang kalau korban dibunuh dengan cara dicekik. Jasadnya pun gak langsung dibuang, tapi dibiarin beberapa hari di dalam rumah sebelum akhirnya dimutilasi.

Dimutilasi Sampai Lalu Dibakar

Setelah korban di bunuh, pelaku juga mutilasi bagian tubuh korban. Pelaku juga menguliti kulit korban dan membakarnya. Cara ini dilakuin buat ngilangin jejak.

Motif Sakit Hati

Emang ya kalau udah sakit hati susah banget buat diilangin. Motif pelaku diduga karena sakit hati dan tekanan ekonomi. Yanti ngerasa gak diperhatiin sama ibunya. Sedangkan Cahya ikut membunuhnya karena punya utang sampai Rp90 juta.

Bakal Kena Pasal Berlapis

Yanti dan Cahya saat ini emang sudah ditahan oleh kepolisian. Tapi, sejumlah pasal berat menanti keduanya yaitu pembunuhan berencana, kekerasan dalam rumah tangga, sampai perlindungan anak.

Waduh ngeri banget ya Gen. Kalau emang ada masalah, bagusnya dibicarakan baik-baik ya. Jangan sampai kejadian kayak gini nih.