Istana Rundale: Wisata Sejarah Latvia, Gabungan Seni dan Budaya Eropa
JAKARTA, GENVOICE.ID - Kalau jalan-jalan ke Latvia, kamu gak boleh ketinggalan sama salah satu destinasi wisata ini yaitu Istana Rundale. Dalam bahasa Latvia disebut Rundales pils, dan dalam bahasa Jerman Schloss Ruhental, yang sebelumnya dieja Ruhenthal dan Ruhendahl. Istana ini merupakan salah satu contoh istana bergaya barok yang dibangun untuk Adipati Courland.
Setelah Kadipaten Courland dan Semigallia dianeksasi ke dalam Kekaisaran Rusia pada tahun 1795, Kaisarina Katarina yang Agung menghadiahkan istana ini kepada Valerian Zubov, adik dari kekasihnya, Pangeran Platon Zubov. Lokasinya berada sekitar 12 kilometer sebelah barat kota Bauska, Latvia. Istana ini memiliki kemiripan dengan Istana Jelgava.
Pembangunan Istana Rundale berlangsung dalam dua tahap, pertama pada periode 1736-1740. Tahap pertama harus terhenti karena jatuhnya Biron dari kekuasaan. Setelah itu dilanjutkan pada 1764-1768, yaitu setelah Biron balik dari pengasingan. Bangunan ini didesain dengan desain arsitektur karya Bartolomeo Rastrelli.
Bartolomeo Rastrelli merupakan seorang Arsitek Rusia keturunan Italia. Ia juga merancang Istana Musim Dingin di St. Petersburg. Bartolomeo Rastrelli membawa gaya Barok Rusia yang khas ke dalam desain Rundale.
Kekuasaan Kaisar Rusia
Setelah Kadipaten Courland dan Semigallia dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1795, Kaisarina Catherine II menghadiahkan istana tersebut kepada Count Valerian Zubov, saudara dari Pangeran Platon Zubov, kekasihnya. Setelah Valerian meninggal, kepemilikan istana beralih kepada keluarga Shuvalov, yang menguasainya hingga pecahnya Perang Dunia I.
Pada masa invasi Napoleon tahun 1812, istana digunakan sebagai rumah sakit bagi tentara Prancis. Beberapa di antara mereka dimakamkan di taman istana, yang hingga kini masih memiliki monumen peringatan khusus.
Istana Rundale mengalami kerusakan parah akibat rangkaian konflik dan perubahan sosial. Pada tahun 1919, sebagian bangunannya terbakar akibat serangan pasukan Bermontian dalam Perang Kemerdekaan Latvia.
Setahun kemudian, setelah terjadi reformasi agraria di Latvia pada 1920, istana dinasionalisasi dan dialihfungsikan sebagian sebagai sekolah serta tempat tinggal bagi para veteran.
Pasca Perang Dunia II, bangunan ini semakin kehilangan fungsi aslinya ketika dijadikan gudang penyimpanan biji-bijian, dan ruang makan utamanya diubah menjadi ruang olahraga sekolah.
Berbagai perubahan fungsi ini menyebabkan kerusakan struktural yang serius, sehingga menuntut upaya restorasi besar-besaran di masa berikutnya.
Restorasi Bangunan
Pada tahun 1963, Istana Rund?le mulai menjalani fase baru dalam sejarahnya ketika difungsikan sebagai cabang dari Museum Sejarah Lokal Bauska. Inisiatif ini merupakan langkah awal dalam upaya pelestarian bangunan bersejarah yang sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat perang dan perubahan fungsi.
Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1972, dibentuklah Museum Istana Rund?le sebagai lembaga mandiri, menandai dimulainya proyek restorasi besar-besaran yang menjadi salah satu proyek konservasi paling ambisius di Latvia.
Restorasi ini dipimpin oleh Imants Lancmanis, seorang sejarawan seni Latvia yang sangat dihormati karena dedikasinya dalam mengembalikan kejayaan arsitektur dan dekorasi interior istana ke kondisi aslinya.
Proses restorasi berlangsung selama lebih dari empat puluh tahun, dari 1972 hingga 2014, dan melibatkan berbagai tahapan pemugaran arsitektur, konservasi interior, serta pengembalian fungsi historis ruangan-ruangan utama.
Pendanaan proyek ini berasal dari berbagai sumber, termasuk kontribusi signifikan dari Pemerintah Soviet Latvia pada tahap awal, donasi pribadi dari masyarakat dan pecinta warisan budaya, serta bantuan finansial dari Uni Eropa melalui Structural Funds dan Cohesion Fund yang sangat mendukung upaya pelestarian warisan budaya Eropa. Total biaya restorasi diperkirakan mencapai 8,42 juta euro.
Berkat proyek jangka panjang ini, istana kini telah dipulihkan secara menyeluruh ke bentuk arsitektural dan estetika aslinya, menjadikannya salah satu museum nasional terkemuka yang terbuka untuk umum dan berperan penting dalam edukasi sejarah serta pariwisata budaya di Latvia.
Gaya Arsitektur Istana Rundale
Istana Rundale adalah perpaduan arsitektur Barok akhir dan Rococo awal. Istana ini menonjolkan keseimbangan simetris, hingga interior yang megah dan mewah.
Desain bagian dalam juga dikerjakan sangat rinci oleh Johann Michael Graff. Ia ornamen seperti struktur berlapis emas, lukisan langit-langit bertema mitologi klasik, serta lantai mozaik dan panel dinding marmer yang elegan.
Beberapa ruang utama yang menonjolkan kemewahan seperti White Hall yang berfungsi aula jamuan dengan ciri khas Rococo. Lalu ada Golden Hall yang berisi dekorasi emas mencolok. Selain itu ada ruang pribadi seperti Dutch Room dan Rose Room yang didesain untuk mencerminkan kemewahan dari kaum bangsawan.
Bagian taman belakang juga gak kalah keren, istana ini juga dirancang yang diadopsi seperi lanskap Prancis klasik. Ciri khasnya meliputi susunan teras yang simetris, keberadaan air mancur dan kanal, hamparan kebun mawar yang luas, serta jalur pohon yang tertata menyerupai taman Versailles.
Saat ini, taman tersebut juga berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan konser musim panas dan pameran bunga internasional yang menarik banyak pengunjung.
Tempat Pariwisata dan Museum Koleksi
Restorasi Istana Rund?le tidak sekadar merupakan upaya pelestarian arsitektur, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Latvia.
Proyek ini mencerminkan pemulihan identitas dan sejarah nasional yang sempat terpinggirkan selama masa penjajahan Soviet. Lebih dari sekadar memperbaiki struktur fisik bangunan, restorasi ini menjadi bentuk revitalisasi kebudayaan, yang menegaskan kembali keberadaan nilai-nilai sejarah dan estetika Latvia di tengah arus modernisasi.
Di saat yang sama, proyek ini juga menjadi jembatan yang menghubungkan Latvia dengan tradisi arsitektur dan warisan budaya Eropa yang lebih luas, memperkuat posisi negara ini sebagai bagian integral dari peradaban Eropa.
Istana Rundale bukan hanya sekadar bangunan bersejarah dengan gaya Barok dan Rococo yang memukau. Ia adalah cerminan perjalanan panjang bangsa Latvia dari masa kejayaan Kadipaten Courland, era kekuasaan Kekaisaran Rusia, penderitaan akibat perang dan rezim totaliter, hingga kebangkitan kembali melalui restorasi menyeluruh.
Simbol Identitas Latvia
Saat ini, Istana Rundale menjadi salah satu tempat wisata yang diunggulkan serta sebagai museum nasional yang menyimpan banyak koleksi seni, perabotan asli, tekstil, dan dokumen sejarah Latvia.
Istana Rundale juga berfungsi sebagai lokasi berbagai acara penting, termasuk jamuan resmi kenegaraan, festival tahunan seperti Festival Musik Barok, serta menjadi tempat populer untuk penyelenggaraan pernikahan dan sesi pemotretan bertema sejarah.
Dengan lebih dari 200.000 pengunjung setiap tahunnya, istana ini menjadi salah satu tujuan wisata paling terkenal di Latvia, menempati posisi kedua setelah ibu kota, Riga.
Istana Rundale bukan cuma melestarikan arsitektur saja, tapi sebagai identitas nasional bagi masyarakat Latvia serta konektivitas sejarah kebudayaan eropa.
Wah, kayaknya bakah seru banget sih kalau jalan-jalan kesana. Kamu gak cuma sekadar wisata atau jalan-jalan biasa tapi juga bisa paham sejarah dan edukasi, jadi lengkap deh.
Istana Rundale: Wisata Sejarah Latvia, Gabungan Seni dan Budaya Eropa
0 Comments





- Prabowo Subianto Diberikan Grand Cross of the Legion of Honour oleh Emanuel Macron Saat di Akmil Magelang
- Perasaan Campur Aduk? Berikut Rekomendasi Lagu Galau yang Cocok Buat Menemanimu
- Cek Fakta Mantan Artis Edarkan Uang Palsu Rp223 Juta, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
- Queen of Pop Madonna Bakal Siapkan Serial Netflix Tentangnya, Kerjasama dengan Sutradara Ternama
- Viral Seorang Anak Ditendang Saat Main Skate di Depok, Wakil Wali Kota Angkat Bicara
- Laris Manis! Erspo Klaim 100 Ribu Jersey Timnas Indonesia Terjual
- Jelang Laga Melawan Bahrain, Kluivert: Kami Berusaha Mengincar Kemenangan
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ketua Umum PSSI Hormati Keputusan AFC Soal Tuan Rumah
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!