Forever 21 Bangkrut! Ratusan Toko di AS Terancam Bakal Ditutup

JAKARTA, GENVOICE.ID - Forever 21, merek fashion yang pernah jadi raja di kalangan anak muda, resmi mengumumkan kebangkrutannya untuk kedua kalinya. Kali ini, mereka bakal menutup seluruh gerai di Amerika Serikat, mengakhiri era kejayaan mereka di dunia fashion retail.

Dalam pernyataan resmi, pihak perusahaan menyebutkan bahwa tekanan dari kompetitor luar negeri, perubahan tren belanja, hingga tantangan ekonomi menjadi faktor utama di balik keputusan ini. Meskipun begitu, gerai-gerai Forever 21 dan situs resminya di AS masih akan tetap beroperasi sementara waktu selama proses likuidasi berlangsung.

Forever 21 Bangkrut! Ratusan Toko di AS Terancam Bakal Ditutup
- (Dok. ABC News).

Didirikan pada 1984 oleh pasangan imigran Korea, Jin Sook dan Do Won Chang, Forever 21 pernah menjadi destinasi utama anak muda yang mengincar fashion kece dengan harga terjangkau. Di era kejayaannya, brand ini meraup penjualan lebih dari $4 miliar (sekitar Rp62 triliun) pada 2015.

Tapi semua berubah saat industri fashion beralih ke ranah digital. Forever 21 yang mengandalkan penjualan offline di pusat perbelanjaan mulai kesulitan menghadapi gelombang e-commerce. Brand seperti Shein dan Temu yang menawarkan harga super murah langsung dari pabrik di Tiongkok membuat Forever 21 kehilangan daya saing.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Forever 21 mengalami kebangkrutan. Pada 2019, mereka sempat mengajukan perlindungan kebangkrutan dan berusaha merombak strategi bisnis agar lebih efisien. Namun, pandemi Covid-19 justru memperparah kondisi mereka.

Setelah dibeli oleh Authentic Brands Group, harapan untuk bangkit kembali pun muncul. Sayangnya, CEO Authentic Brands sendiri akhirnya mengakui bahwa mengakuisisi Forever 21 adalah "kesalahan terbesar" yang pernah ia buat.

Selain persaingan ketat, ada faktor lain yang bikin Forever 21 gagal bangkit, yakni anak muda zaman sekarang udah nggak tertarik lagi dengan brand ini.

"Forever 21 adalah merek yang digunakan oleh generasi sebelumnya. Pembeli masa kini menginginkan merek mereka sendiri, identitas mereka sendiri," kata seorang profesor Retail Learning Labs di Wake Forest University, Roger Beahm, dikutip dari Los Angeles Times pada Senin, (17/3).

Dengan aset yang tersisa di kisaran $100 juta hingga $500 juta, tapi utang mencapai $10 miliar, tampaknya ini memang akhir perjalanan Forever 21 di AS. Sementara mereka masih berharap ada investor yang bersedia menyelamatkan bisnisnya, banyak analis yang pesimis kalau ada 'penyelamat' yang bakal datang.

Forever 21 sudah jadi bagian dari sejarah fashion, tapi dunia terus bergerak maju. Apakah kita bakal melihat merek ini bangkit kembali, atau benar-benar tenggelam dalam arus tren baru, Gen?

 

N
Nayla Shabrina
Penulis
  • Tag:
  • Bangkrut
  • Forever 21
  • Clothing Brand
  • Beauty Brand
  • Fashion
  • beauty

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE