Demo Ojol di Jakarta, Tuntut THR dan Penghapusan Kebijakan Merugikan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi daring, dan kurir menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). Massa menuntut kejelasan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) serta meminta penghapusan layanan slot dan argo goceng (aceng).

Aksi ini diikuti sekitar 700 pekerja angkutan dari Jakarta dan sekitarnya. Demonstrasi berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 14.00 WIB dengan membawa berbagai tuntutan kepada aplikator dan pemerintah.

Tuntutan Massa Demonstran

Pamflet seruan aksi yang beredar sebelumnya menunjukkan bahwa massa menuntut:

1. Kejelasan terkait janji pemberian THR.
2. Penghapusan potongan pendapatan yang dianggap terlalu besar bagi pengemudi.
3. Dihapuskannya layanan slot yaitu sistem yang memusatkan pesanan pada satu wilayah. Jadi ketika suatu wilayah sudah penuh, driver harus memilih wilayah lain.
4. Dihapuskannya layananargo goceng yang dinilai merugikan pengemudi, jauh maupun dekat tarif tetap Rp 5.000.

Menaker Berjanji Temui Massa

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan dirinya akan menemui massa aksi setelah kegiatan rapat di Istana Kepresidenan.

"Mereka menyampaikan aspirasi dan memastikan aksi tetap kondusif. Saya akan menemui mereka setelah rapat," ujar Yassierli, dikutip dari Antara, Senin (17/2).

Yassierli menegaskan bahwa pihaknya telah tiga kali menggelar pertemuan dengan perwakilan pengemudi ojol sebelum aksi ini berlangsung. Selain itu, ia juga telah berdiskusi dengan perusahaan penyedia layanan transportasi daring terkait skema pemberian THR.

"Kami sudah sampaikan bahwa pengusaha memahami tuntutan ini dan tengah mencari formula terbaik. Itu yang kami tunggu hasilnya," tambahnya.