Perusahaan Teknologi Perjalanan Amadeus Perbarui Kontrak Komputasi Awannya dengan Microsoft
JAKARTA, GENVOICE.ID - Sejak pertama kali menandatangani perjanjian dengan Microsoft pada 2021, Amadeus telah memindahkan lebih dari 50 persen aplikasinya ke cloud publik. Dengan kontrak baru ini, proses migrasi tersebut akan terus berlanjut.
Mengutip dari Data Center Dynamics, Sabtu (15/2), Amadeus juga akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dari Microsoft. Alat pemesanan online mereka, Cytric Easy, akan dilengkapi dengan teknologi AI generatif agar pengalaman pengguna lebih interaktif. Selain itu, perusahaan berencana mengembangkan pusat operasi virtual untuk bandara dan alat berbasis AI generatif guna membantu hotel dalam menganalisis data bisnis.
"Microsoft telah menjadi mitra yang andal dalam migrasi cloud kami," kata Sylvain Roy, CTO Amadeus. "Dalam beberapa tahun, kami telah menghadirkan solusi inovatif yang menggabungkan keunggulan teknologi dari kedua perusahaan dan berpotensi mengubah masa depan perjalanan. Saya berharap dapat mencapai lebih banyak hal lagi di masa depan."
Corine de Bilbao, Presiden Microsoft Prancis, menambahkan bahwa digitalisasi dalam industri perjalanan terus berkembang pesat sejak kerja sama mereka dimulai pada 2021. Dengan keahlian Amadeus, kekuatan AI, dan layanan Azure Cloud dari Microsoft, mereka yakin Amadeus akan terus membawa inovasi dalam industri perjalanan.
Amadeus IT Group adalah perusahaan multinasional asal Spanyol yang memiliki pusat data di Erding, Jerman. Pada 2018, situs web Amadeus menyebutkan bahwa pusat data ini menangani lebih dari 1,6 miliar transaksi per hari dan memiliki lebih dari 7.500 server.
Dalam wawancara tahun 2021 dengan Travolution, Amadeus menyatakan bahwa kerja sama dengan Microsoft tidak akan langsung menyebabkan penutupan pusat data mereka. Saat ini, belum ada kepastian kapan atau apakah Amadeus akan sepenuhnya meninggalkan pusat data tersebut.
Pada 2017, platform pemesanan online Amadeus Altea mengalami gangguan selama 15 menit, menyebabkan keterlambatan penerbangan di tujuh bandara. Insiden tersebut disebabkan oleh masalah jaringan, tetapi tidak dikonfirmasi apakah berkaitan dengan pusat data di Erding.
0 Comments





- NATO Siap Hadapi Ancaman Rusia, Anggaran Militer Bakal Naik Jadi 5% PDB
- Metallica Umumkan Tur UK & Eropa 2026, London Dapat Jatah Dua Malam
- Perusahaan Asal Tiongkok Klaim Temukan Cara Lebih Murah untuk Melatih AI
- Aston Martin Ubah Strategi, Fokus ke Mobil Hybrid dan Kurangi Rencana Mobil Listrik
- Netflix Pesan Serial Kriminal Baru "Nemesis" Karya Courtney A. Kemp
- Seram! Film Terbaru 'The Conjuring' Akan Tuntaskan Kisah Keluarga Warren dengan Kasus Paling Gelap
- Wapres Gibran Salat Iduladha di Solo bersama Keluarga, Tekankan Semangat Kurban untuk Keadilan Sosial
- "The King of Kings" Diprediksi Pecahkan Rekor Film Animasi Religi, Salip "The Prince of Egypt"
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!