Mengejutkan! Disney Hadapi Kontroversi Jelang Rilis Live-Action Snow White
JAKARTA, GENVOICE.ID - Disney kembali hadapi kontroversi jelang rilis live action dari Snow White yang dijadwalkan akan rilis di bioskop Inggris pekan depan.
Dilansir dari BBC International, film yang dibintangi Rachel Zegler dan Gal Gadot ini telah menghadapi berbagai kontroversi sejak awal produksinya. Sejak Januari 2022, perdebatan tentang representasi tujuh kurcaci dalam film ini telah menarik perhatian publik. Aktor Game of Thrones, Peter Dinklage, yang memiliki kondisi dwarfisme, mengkritik keputusan Disney untuk tetap mengangkat cerita tentang "tujuh kurcaci yang tinggal di dalam gua" sebagai sesuatu yang "ketinggalan zaman".
Menanggapi kritik ini, Disney menggantikan para kurcaci dengan karakter CGI dan menyatakan ingin menghindari penguatan stereotip dari film animasi asli tahun 1937. Namun, langkah ini justru menuai reaksi dari aktor lain yang memiliki dwarfisme. Beberapa di antaranya, termasuk Choon Tan dan Blake Johnston, menyayangkan keputusan tersebut karena mengurangi kesempatan kerja bagi aktor bertubuh pendek di industri film.Film ini juga menggelar pemutaran perdana Eropa di sebuah kastil terpencil di Spanyol, yang menjadi inspirasi kastil dalam film animasi aslinya. Berbeda dengan film Disney lainnya yang biasanya mengadakan acara megah di Leicester Square, London, premiere ini terkesan lebih tertutup dan dihadiri oleh tamu terbatas.
Selain itu, premier di Los Angeles juga dikabarkan akan berlangsung dengan skala lebih kecil dari biasanya. Para bintang film hanya dijadwalkan untuk sesi foto tanpa wawancara langsung dengan media, yang semakin memicu spekulasi bahwa Disney ingin membatasi eksposur film ini di tengah kontroversi yang melingkupinya.Rachel Zegler, yang berperan sebagai Snow White, sempat menuai kritik atas komentarnya mengenai film animasi asli. Dalam sebuah wawancara pada 2022, ia menyebut film Snow White and the Seven Dwarfs sebagai "sangat ketinggalan zaman" dan menyoroti bagaimana kisah cinta sang putri dengan pangeran yang "menguntitnya" terasa aneh.
Zegler juga menyatakan bahwa film versi baru ini berusaha lebih progresif, menghilangkan fokus pada kisah cinta dan menekankan aspek kepemimpinan Snow White. Pernyataannya menuai reaksi beragam, dengan sebagian penggemar merasa bahwa ia tidak menghargai warisan film aslinya.Di tengah kontroversi lainnya, muncul pula rumor bahwa ada ketegangan antara Rachel Zegler dan Gal Gadot, yang berperan sebagai Ratu Jahat. Hal ini dipicu oleh perbedaan pandangan politik keduanya terkait konflik Israel-Palestina. Zegler secara terbuka mendukung Palestina, sementara Gadot, yang berkewarganegaraan Israel dan pernah bertugas di militer negara tersebut, dikenal memiliki pandangan berbeda.
Meski demikian, beberapa pihak menepis rumor ini, mengingat keduanya telah tampil bersama di berbagai acara publik, termasuk saat mereka membawakan salah satu penghargaan di Oscar 2024.Kontroversi lain yang sempat muncul adalah keputusan Disney untuk memilih Rachel Zegler, aktris berdarah Latin, sebagai Snow White. Sejumlah pihak mempertanyakan kesesuaian Zegler dengan karakter yang secara tradisional digambarkan memiliki "kulit seputih salju".
Disney sebelumnya juga menghadapi reaksi serupa ketika memilih Halle Bailey, seorang aktris berkulit hitam, sebagai Ariel dalam live-action The Little Mermaid. Meskipun menghadapi kritik, studio ini tetap berpegang teguh pada visi mereka dalam menghadirkan representasi yang lebih inklusif.Terlepas dari berbagai kontroversi, Snow White hanyalah satu dari banyak film klasik Disney yang diadaptasi ulang dalam format live-action. Sebelumnya, Disney telah sukses dengan Aladdin, Beauty and the Beast, The Little Mermaid, The Lion King, dan The Jungle Book.
Namun, dengan anggaran fantastis yang dilaporkan mencapai 217 juta pound sterling, belum bisa dipastikan apakah Snow White akan mengulangi kesuksesan film-film pendahulunya atau justru menjadi bahan perdebatan panjang di kalangan penggemar. Film ini dijadwalkan tayang pada pekan depan.
0 Comments





- Dari Atlanta Hingga Hawaii, Berikut Adalah Kuliner Legendaris yang Tetap Bertahan di Amerika
- India Tertinggal dalam Perlombaan AI Global, Bisakah Menyusul AS dan China?
- Sofia Gubaidulina, Pencipta Simfoni Kebebasan, Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun
- Kim Soo Hyun Bantah Keras Tuduhan Berpacaran dengan Kim Sae Ron Saat di Bawah Umur
- Conan O’Brien Kembali Jadi Pembawa Acara Oscars 2026 Setelah Sukses Besar!
- Millie Bobby Brown Tak Pernah Nonton Stranger Things Sebelum Tayang, Akui Alami Momen Kocak dengan Chris Pratt di The El...
- Sean Baker Raih Penghargaan Tertinggi untuk 'Anora' pada DGA Awards
- Penulis Skotlandia Cari Cara Hadapi AI, Makar Peter Mackay Usulkan Label Khusus untuk Buku AI-Free
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!