Perusahaan Media AS Berencana Meluncurkan Platform Media Sosial yang Lebih Ramah
JAKARTA, GENVOICE.ID - Perusahaan media digital asal AS, BuzzFeed, berencana meluncurkan platform media sosialnya sendiri dengan pendekatan yang berbeda dari aplikasi media sosial yang ada saat ini. Inisiatif ini dipimpin oleh Jonah Peretti, pendiri BuzzFeed, yang ingin menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dibandingkan dengan platform yang didominasi oleh algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI) yang cenderung mengutamakan keterlibatan pengguna tanpa memperhatikan dampak kontennya.
Melansir dari Social Media Today, Kamis (13/2) menurut Peretti, algoritma AI yang digunakan oleh sebagian besar platform sosial saat ini dirancang untuk memaksimalkan waktu pengguna di dalam aplikasi. Hal ini mendorong konten yang bersifat adiktif dan memancing respons emosional, seperti kemarahan dan ketakutan, yang terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan pengguna. Ia menilai bahwa sistem semacam ini memperburuk polarisasi politik dan memengaruhi cara orang mengonsumsi informasi secara digital.
BuzzFeed sendiri sebelumnya telah memanfaatkan strategi ini untuk menarik perhatian pembaca, terutama melalui Facebook. Namun, kini perusahaan tersebut ingin menawarkan alternatif dengan platform yang lebih berorientasi pada kurasi konten oleh manusia, bukan sekadar algoritma yang mendorong konten sensasional. Platform ini akan menggabungkan berbagai properti BuzzFeed, termasuk HuffPost dan Tasty, untuk menyajikan informasi yang lebih bernilai tanpa membuat pengguna terjebak dalam konsumsi konten yang berlebihan.
Peretti menyatakan bahwa platform baru ini akan membantu pengguna tetap mengikuti tren tanpa harus mengalami dampak negatif seperti kecanduan media sosial atau stres akibat konten yang memicu kemarahan dan ketakutan. BuzzFeed juga berencana menyisipkan elemen humor dan hiburan dalam penyajian kontennya.
Meskipun konsep ini terdengar menjanjikan, masih belum jelas bagaimana platform ini akan beroperasi dan apakah benar-benar dapat menjadi pesaing bagi media sosial yang sudah mapan. Sejauh ini, inisiatif ini lebih terlihat seperti bentuk baru dari ekosistem BuzzFeed yang dikemas dalam aplikasi, bukan sebuah media sosial sepenuhnya.
Peretti juga menegaskan bahwa AI dalam platform ini akan dirancang untuk memberi pengguna kendali lebih besar atas pengalaman mereka, bukan sekadar mengarahkan mereka pada konten yang paling menarik secara algoritmik. Dengan pengalamannya di industri media digital, menarik untuk melihat bagaimana BuzzFeed akan mengeksekusi rencana ini dan apakah dapat benar-benar mengubah cara orang mengonsumsi konten di internet.
0 Comments





- Richard Ashcroft dari The Verve Sebut Dirinya Satu-Satunya yang Pantas Buka Tur Reuni Oasis
- Billie Eilish dan Finneas Raih Penghargaan Album Terbaik di iHeartRadio Music Awards
- Aston Villa Rebut Kemenangan Penting, Emiliano MartÃnez Tersentuh Emosi dan Masa Depannya Masih Jadi Misteri
- Milan Menang Dramatis, Dele Alli Kartu Merah di Laga Comeback
- Sapi Kurban Terperosok di Lubang Saluran Air Kemayoran, Disembelih Langsung di Tempat
- Pengaruh Politik Elon Musk terhadap Kondisi Keuangan X
- Film Adaptasi Game "Elden Ring" Siap Digarap, Alex Garland Jadi Sutradara dan Penulis Naskah
- Putin Tolak Hadiri Pertemuan Damai di Istanbul, Kirim Delegasi untuk Negosiasi yang Diragukan Keberhasilannya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!