Keren! Bayi Pertama di Dunia Lahir Berkat Teknologi IVF, Sepenuhnya Digerakkan AI
JAKARTA, GENVOICE.ID - Dunia kedatangan "bayi AI" pertama! Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang bayi lahir berkat proses bayi tabung (IVF) yang sepenuhnya dijalankan oleh sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), tanpa campur tangan tangan manusia dalam proses pembuahan.
Proses revolusioner ini menggantikan metode konvensional intracytoplasmic sperm injection (ICSI), yang selama lebih dari tiga dekade menjadi andalan dalam dunia IVF.
Biasanya, ICSI dilakukan dengan tangan oleh embriolog berpengalaman yang menyuntikkan satu sperma langsung ke dalam sel telur. Namun, sistem terbaru ini bisa melakukan semua tahap rumit itu secara otomatis, dari awal hingga akhir.
Teknologi canggih ini dikembangkan oleh tim dari Conceivable Life Sciences yang berbasis di New York dan Guadalajara, Meksiko, di bawah pimpinan embriolog senior Dr. Jacques Cohen.
Ia mengungkapkan bahwa sistem ini berhasil menyelesaikan seluruh 23 langkah dalam prosedur ICSI, termasuk pemilihan sperma dengan bantuan AI, melumpuhkannya menggunakan laser, hingga penyuntikannya ke dalam sel telur, semuanya dengan kecepatan dan presisi melebihi kemampuan manusia.
Hasilnya? Seorang bayi laki-laki sehat lahir di Hope IVF Mexico, Guadalajara, dari seorang ibu berusia 40 tahun yang tengah menjalani program IVF dengan sel telur donor setelah sebelumnya gagal hamil.
Dari lima sel telur yang dibuahi menggunakan sistem AI ini, empat berhasil dibuahi. Satu embrio berkembang sempurna hingga menjadi blastokista, dibekukan, lalu ditanamkan ke rahim sang ibu. Beberapa bulan kemudian, lahirlah sang bayi, menjadi simbol awal dari era baru teknologi reproduksi.
"Teknologi ini bisa benar-benar mengubah wajah dunia IVF. Prosesnya lebih konsisten, mengurangi tekanan kerja laboran, dan berpotensi meningkatkan tingkat keberhasilan," ujar Dr. Cohen dalam publikasinya di jurnal Reproductive Biomedicine Online, dikutip dari India Today, Kamis, (10/4).
Meski saat ini waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu prosedur mencapai hampir 10 menit per sel telur - sedikit lebih lama dari metode manual - para peneliti optimis versi selanjutnya akan jauh lebih cepat dan efisien.
Dr. Manuel Chavez-Badiola, salah satu ilmuwan utama dalam proyek ini, menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya seluruh proses ICSI, termasuk pemilihan sperma, berhasil diotomatisasi secara penuh.
Menurutnya, meskipun masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikan keamanan dan efektivitas teknologi ini dalam skala lebih luas, kelahiran bayi ini menandai tonggak penting dalam dunia kedokteran reproduksi.
Jika selama ini AI hanya jadi "asisten" di balik layar dalam dunia IVF, mulai dari monitoring embrio hingga proses pembekuan, kini teknologi ini resmi naik pangkat sebagai "pelaku utama".
Masa depan kesuburan sudah di depan mata, dan tampaknya, manusia tak lagi satu-satunya yang memegang kendali dalam proses penciptaan kehidupan Gen!
0 Comments
No popular articles available.
- Momen Adam Levine Lepas Singlet Saat Lagu Makes Me Wonder di Konser JIS
- Ryan Gosling Resmi Jadi Cast di Film ‘Star Wars: Starfighter’, Tayang Mei 2027!
- Tren Teknologi Pendidikan yang Akan Mengubah Cara Belajar-Mengajar di 2025
- Hiking Koko Head: Pendakian Epik Menuju Puncak dengan Pemandangan Terbaik di Oahu
- Intip Tren Baju Lebaran 2025, Perpaduan Outfit Elegan dan Mewah
- Fan Meeting Kim Soo-hyun di Taiwan Mendadak Batal. Kena Imbas Skandal?
- TikTok Kuasai Dunia, Platform Raksasa Berebut Ikut Balapan Video Pendek
- Tampil Tak Biasa di Karpet Merah Golden Globe Awards, Elle Fanning Kenakan Gaun Motif Leopard
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!