Ilmuwan Ingatkan Dampak Pengasaman Laut yang Makin Parah, Ekosistem Terancam Punah
JAKARTA, GENVOICE.ID - Para ilmuwan kembali mengingatkan dunia akan bahaya pengasaman laut yang semakin cepat terjadi dan mengancam kelangsungan hidup ekosistem laut di seluruh penjuru bumi. Pengasaman laut, yang sering disebut sebagai 'saudara jahat' dari krisis iklim, merupakan fenomena di mana kadar karbon dioksida (CO2) yang diserap lautan menyebabkan turunnya tingkat pH air laut, sehingga menjadi lebih asam.
Di Plymouth, Inggris, sebuah pelampung data canggih milik Plymouth Marine Laboratory memantau perubahan pH air laut secara rutin. Data ini menunjukkan bahwa tingkat keasaman air laut terus meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan para peneliti, mengindikasikan dampak serius bagi kehidupan laut.
Menurut Profesor Steve Widdicombe, direktur sains di Plymouth Marine Laboratory, sulit untuk melihat langsung dampak biologis dari pengasaman laut karena efeknya berkembang dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, dampak tersebut seringkali tumpang tindih dengan masalah lain seperti perubahan suhu, tekanan penangkapan ikan, dan polusi, sehingga kesulitan mendapatkan perhatian serius dari para pembuat kebijakan.
Salah satu contoh nyata dampak pengasaman laut dapat dilihat di wilayah barat laut Amerika Serikat. Pada tahun 2010, industri budidaya tiram senilai jutaan dolar hampir mengalami keruntuhan karena air laut yang semakin asam menyebabkan larva tiram gagal berkembang dan membentuk cangkang yang diperlukan. Para peneliti menemukan bahwa air asam ini masuk melalui pipa yang mengalir ke tempat budidaya, sehingga tindakan penyesuaian seperti penambahan bahan kimia untuk menetralkan pH dilakukan demi menyelamatkan industri tersebut.
Selain menurunkan emisi karbon dioksida sebagai solusi utama, upaya lain yang dapat dilakukan meliputi pengurangan polusi organik dan peningkatan ketahanan habitat laut lokal. Namun, para ilmuwan mengaku frustrasi karena isu ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat luas, meski dampaknya sangat besar dan terus memburuk.
Jessie Turner, Direktur Eksekutif Ocean Acidification Alliance, menegaskan bahwa pengasaman laut adalah masalah mendesak yang harus menjadi prioritas dalam agenda kebijakan global. Ia juga memperingatkan agar solusi teknologi seperti geoengineering tidak menggeser fokus utama, yaitu mengurangi emisi CO2 secara drastis.
Konferensi Laut PBB yang akan berlangsung segera di Prancis diharapkan menjadi momen penting untuk mengangkat isu pengasaman laut ke tingkat pemerintahan tertinggi, demi mengambil langkah nyata dan konkret.
"Pada akhirnya, CO2 terus meningkat, pH air laut terus menurun, dan ini adalah masalah serius yang selama ini tidak banyak dibicarakan," ujar Turner. "Dampak ini adalah konsekuensi tersembunyi dari karbon yang sudah tidak bisa lagi diabaikan dalam kebijakan utama dunia."
0 Comments





- Ditahan ICC atas Kejahatan terhadap Kemanusiaan, Rodrigo Duterte: "Saya Akan Bertanggung Jawab atas Segalanya"
- Tom Cruise Berikan Penghormatan kepada Mendiang Val Kilmer
- Atletico Madrid Gagal Menang, Espanyol Amankan Satu Poin Penting
- Spanyol Lolos ke Semifinal Nations League Setelah Kalahkan Belanda di Adu Penalti
- Film Konser Ikonik "Pink Floyd: Live At Pompeii" Dirilis Ulang dalam 4K IMAX
- Festival Musik di Meksiko Dibatalkan karena Insiden Fatal, 2 Orang Meninggal Dunia
- Nikita Mirzani Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar, Kuasa Hukum Sebut Jumlahnya Masih Terlalu Kecil
- Grup Musik Cadas Babymetal Siap Rilis Album Baru Pada Bulan Juni Setelah Mendapat Penundaan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!