Jadi Aplikasi Terlarang di Amerika Serikat, Miliarder Elon Musk Tetap Enggan Beli TikTok

JAKARTA, GENVOICE.ID - Miliarder Elon Musk menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik membeli TikTok, aplikasi video pendek populer yang tengah menghadapi ancaman larangan di Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, pemerintah AS khawatir kepemilikan TikTok oleh perusahaan China, ByteDance, bisa membahayakan keamanan nasional.

Jadi Aplikasi Terlarang di Amerika Serikat, Miliarder Elon Musk Tetap Enggan Beli TikTok
- (Dok. Benoit Tessier).

Dalam sebuah pernyataan, Musk menepis rumor bahwa ia mengajukan tawaran untuk membeli TikTok.

"Saya tidak mengajukan tawaran untuk TikTok," ujar CEO Tesla itu dalam konferensi video di sebuah acara yang diadakan oleh Axel Springer SE, perusahaan media asal Jerman.

Musk juga mengaku bahwa ia tidak memiliki rencana apa pun jika seandainya ia benar-benar membeli TikTok.

"Saya bahkan tidak menggunakan TikTok dan tidak terlalu familiar dengan formatnya," ujarnya santai.

Menurut Musk, dirinya juga bukan tipe orang yang gemar mengakuisisi perusahaan. Ia menyebut pembelian Twitter atau yang kini menjadi X, sebagai pengecualian.

"Saya biasanya membangun perusahaan dari nol," tambahnya.

Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump justru terlihat berubah sikap soal TikTok. Sebelumnya, di masa kepemimpinannya, Trump pernah berusaha melarang aplikasi ini dengan alasan keamanan nasional. Namun, kini ia menyebut memiliki "tempat khusus di hatinya untuk TikTok" karena merasa platform ini membantunya memenangkan hati pemilih muda di pemilu 2024.

Trump bahkan telah menandatangani perintah eksekutif untuk menunda larangan TikTok dan sedang berdiskusi dengan beberapa pihak terkait kemungkinan pembelian aplikasi tersebut. Selain itu, ia juga mengumumkan rencana pembentukan dana kekayaan negara yang bisa digunakan untuk membeli TikTok.

ByteDance sendiri hingga kini masih bersikeras tidak akan menjual TikTok. Namun, dengan tekanan yang semakin besar dari pemerintah AS, masa depan aplikasi ini masih belum jelas.

Sementara itu, Apple dan Google belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka setelah undang-undang baru diberlakukan. TikTok pun mencari cara untuk tetap bisa digunakan oleh pengguna AS dengan memungkinkan unduhan aplikasi melalui situs resminya.

 

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Artificial Intelligence
  • teknologi
  • Digitalisasi

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE