Bocah 12 Tahun Tewas Terseret Ombak di Cilacap, Main di Pantai Jadi Petaka!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Siapa sangka, momen main santai bareng temen di pinggir pantai bisa berubah jadi tragedi yang bikin satu keluarga hancur hati. Peristiwa ini terjadi di Pantai Karangpakis, Cilacap, Jawa Tengah. Seorang anak perempuan bernama Wahyumi (12) dilaporkan hilang setelah terseret ombak saat lagi asik bermain. Sayangnya, harapan buat nemuin dia dalam keadaan selamat pupus sudah, setelah jenazahnya ditemukan terapung dua hari kemudian.

Kabar ini dikonfirmasi langsung sama Tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Basarnas Cilacap. Proses pencarian berlangsung intens selama dua hari penuh, melibatkan penyisiran laut, darat, bahkan pantauan udara pakai drone segala. Tim akhirnya nemuin tubuh Wahyumi sekitar pukul 09.45 WIB di hari Selasa, 8 April 2025, mengapung di perairan pantai tempat dia terakhir terlihat.

Bocah 12 Tahun Tewas Terseret Ombak di Cilacap, Main di Pantai Jadi Petaka!
- (Dok. ANTARA).

"Korban atas nama Wahyumi ditemukan terapung dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Brian Gautama, Komandan Tim SAR Gabungan, dilansir dari ANTARA. Penemuan itu langsung jadi penanda berakhirnya operasi pencarian yang cukup melelahkan dan emosional.

Jenazah Wahyumi kemudian dievakuasi ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis buat penanganan awal. Setelah itu, tubuhnya dibawa pulang ke rumah duka di Desa Karangpakis, Kecamatan Nusawungu, buat diserahkan ke keluarga yang pastinya masih shock berat.

Tragedi ini sendiri berawal pada Minggu siang, 6 April 2025. Siang itu, Wahyumi lagi main di pantai bareng dua temennya, Galih dan Bima, yang sama-sama masih bocah juga, usianya 11 tahun. Mereka cuma main-main di pinggiran pantai, tanpa ada firasat buruk sedikit pun.

Tiba-tiba, ombak gede datang mendadak dan nyeret ketiganya sekaligus. Galih dan Bima berhasil diselamatkan warga dan tim yang kebetulan ada di lokasi, tapi Wahyumi gak seberuntung itu. Dia terseret ke tengah laut dan langsung hilang dari pandangan.

Operasi pencarian yang dilakukan Tim SAR dibagi jadi tiga tim utama. Tim pertama nyisir laut pakai perahu karet dan perahu nelayan lokal sejauh 4 mil laut. Tim kedua jalan kaki nyisir sepanjang pantai ke arah barat sejauh 7 kilometer. Sementara tim ketiga mantau dari udara pakai drone UAV-47.

Akhirnya, setelah dua hari tanpa kabar, pencarian pun berakhir dengan duka. "Dengan ditemukannya jenazah Wahyumi, operasi SAR untuk mencari dan menolong korban tenggelam di Pantai Karangpakis dinyatakan ditutup," kata Brian.

Musibah ini jadi pengingat buat semua orang, terutama para orang tua, biar lebih waspada kalau anak-anak lagi main di sekitar laut. Ombak bisa datang kapan aja, tanpa peringatan. Dan satu detik lengah bisa jadi bencana.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, dan semoga Wahyumi tenang di sisi-Nya.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • cilacap
  • terseret ombak

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE