PKL Bayar Jutaan ke Ormas? Ini Fakta Mengejutkan di Balik Sepinya Pasar!
JAKARTA, GENVOICE.ID - Di tengah deretan kios yang berdebu dan bangunan tua yang mulai lapuk, para pedagang di los C dan H Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, masih setia menata dagangannya setiap pagi.
Dilansir dari Antara, bukan tanpa alasan mereka bertahan. Harapan akan perubahan masih mereka pegang erat, meski waktu terus berjalan dan pembeli semakin jarang datang.
H. Khairul, pedagang cabai yang sudah puluhan tahun berjualan di los C, menyentuh satu kenyataan sederhana, namun mendesak.
"Kalau tempatnya bagus, pasti pembeli banyak yang datang," ucapnya pelan, sambil menunjuk bangunan di sekelilingnya yang sudah kusam dan tak terawat.
Ia dan pedagang lainnya kini merasa tertinggal jauh dibanding rekan mereka yang berjualan di los buah dan sayur yang telah lebih dulu direvitalisasi. Gedung mereka tampak lebih bersih dan modern, kontras dengan los C dan H yang masih dihiasi kios kosong dan teralis yang tertutup debu.
Bagi H. Riki, yang berjualan di los H, kondisi makin memprihatinkan karena pintu masuk pasar kian padat oleh pedagang kaki lima (PKL).
"Pembeli ogah masuk. Sudah kotor, macet, belum lagi PKL di depan pintu bikin sempit jalan," keluhnya.
Masalahnya bukan sekadar kemacetan. Riki mengungkap bahwa PKL di depan pasar sudah berdagang puluhan tahun, bahkan disebut "tak tersentuh" karena diduga membayar uang jutaan rupiah ke oknum organisasi masyarakat.
"Susah ditertibkan," ujarnya singkat.
Di balik keluhan itu, ada harapan yang terus menyala. Para pedagang berharap revitalisasi pasar tak berhenti di tengah jalan. Mereka ingin gedung mereka dibangun kembali, sistem penataan diperbaiki, dan PKL yang menyesaki pintu masuk ditertibkan secara adil.
Menanggapi keresahan ini, Manager Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun, memastikan bahwa revitalisasi los C dan H sudah masuk dalam rencana tahun ini. Saat ini, pihaknya tengah melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan menyusun konsep revitalisasi secara menyeluruh.
"Eksekusinya akan dilakukan tahun ini. Target kami menjadikan pasar lebih baik, bersih, dan tertib," tegas Agus.
Penertiban PKL juga disebut menjadi prioritas, terutama di pintu masuk yang saat ini dipenuhi lapak liar. Proses itu sudah mulai berjalan dari sisi kiri los sayur, dan selanjutnya akan menyasar tengah pasar hingga los C dan H.
Bagi Khairul, Riki, dan pedagang lainnya, revitalisasi ini bukan sekadar proyek pembangunan. Ini tentang harapan akan masa depan yang lebih cerah, tentang kembalinya pembeli ke kios-kios mereka yang kini sepi, dan tentang layaknya sebuah ruang dagang yang memberi rasa hormat kepada para pencari nafkah di dalamnya.
PKL Bayar Jutaan ke Ormas? Ini Fakta Mengejutkan di Balik Sepinya Pasar!
0 Comments





- Conan O’Brien Kembali Jadi Pembawa Acara Oscars 2026 Setelah Sukses Besar!
- Dari Tangis Hingga Jadi Nominasi Oscar, Ariana Grande Ceritakan Perjalanan Emosionalnya di Wicked
- 9 Orang Ditangkap di Perbatasan Mekkah, 111 Jamaah Ilegal Hampir Lolos Haji Tanpa Izin!
- Viral! Sapi 400 Kg Mengamuk di Jakarta Timur, 3 Orang Terluka, Motor Remuk!
- Yerusalem Hingga Tel Aviv Dihujani Rudal! Iran Balas Dendam Setelah Serangan Brutal Israel
- Sempat Meraih Oscar, Alicia Vikander Kembali ke Panggung Setelah 17 Tahun Lewat Drama Ibsen di West End
- Hari Apes untuk PSG, Tumbang dari Nice dan Alami Kekalahan Perdana di Liga Prancis Musim Ini
- KAI Daop 1 Jakarta Catat Kamis Jadi Hari Favorit Keberangkatan Penumpang Saat Libur Idul Adha 2025 dengan Lebih dari 40 ...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!