Diusir Trump dari Gedung Putih, Zelensky Dipeluk Keir Starmer di Downing Street
LONDON- Bagaimana Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tak girang? Usai diusir Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari Gedung Putih, ia malah disambut hangat di Downing Street, Inggris.
Pengusiran Zelensky ternyata telah menyulut kesetiakawanan. Betapa tidak. Minggu (2/3) para petinggi negega Eropa berkumpul di London guna membahas kerjasama keamanan, tak kecuali memberi dukungan kepada Ukraina setelah insiden pengusiran Zelensky dari Gedung Putih.
Mengutip Voice of America, para sekutu Ukraina tersebut sudah berkomitmen kuta guna melawan kekhawatiran yang berkembang bahwa Trump akan meremehkan Kyiv dalam negosiasi dengan Rusia.
Sehari setelah diusir dari Gedung Putih, Zelensky disambut hangat di Downing Street pada hari Sabtu. Ia tampak dua kali memeluk Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di depan kamera dan mendapatkan pinjaman untuk memperkuat pertahanan yang telah terkuras selama lebih dari tiga tahun untuk menangkal invasi Rusia.
"Saya berterima kasih kepada rakyat dan pemerintah Inggris atas dukungan luar biasa mereka sejak awal perang ini," kata Zelensky.
"Kami gembira memiliki mitra strategis dan berbagi visi yang sama tentang seperti apa masa depan yang aman bagi semua orang," katanya.
Zelensky dijadwalkan bertemu Raja Charles III pada hari Minggu sebelum bergabung dengan sekelompok sekutu Eropa di pertemuan puncak keamanan. Hajatan ini mempertemukan para pemimpin dari seluruh benua Eropa, termasuk Perancis, Jerman, Denmark, dan Italia serta Turki, organisasi Pertahanan Atlantik Utara NATO (North Atlantic Treaty Organization), dan Uni Eropa.
"Sekarang saatnya bagi kita untuk bersatu guna menjamin hasil terbaik bagi Ukraina, melindungi keamanan Eropa, dan mengamankan masa depan kolektif kita," kata Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.
Downing Street mengatakan pertemuan puncak hari Minggu akan kembali menekankan perlunya kesepakatan yang kuat dan langgeng yang menghasilkan perdamaian permanen dan membahas langkah selanjutnya dalam perencanaan jaminan keamanan yang kuat.
Dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai apakah AS akan terus mendukung NATO, pertemuan di Inggris juga akan membahas perlunya Eropa untuk meningkatkan kerja sama pertahanan.
Produksi Senjata
Saat rombongan Zelensky memasuki London pada hari Sabtu, kerumunan pendukung bersorak. "Anda sangat, sangat diterima di sini di Downing Street," kata Starmer kepada Zelensky sebelum pembicaraan tertutup selama 75 menit.
Kedua pemimpin membahas posisi Ukraina dan cara mengakhiri perang dengan perdamaian yang langgeng dan adil, yang tidak akan memungkinkan Rusia menggunakan gencatan senjata untuk mempersenjatai kembali dan menyerang lagi," sebut pernyataan yang dirilis kantor Zelensky.
Mereka juga mengungkap perjanjian pinjaman sebesar 2,84 miliar dollar AS untuk mendukung kemampuan pertahanan Ukraina, yang akan dibayar kembali dengan keuntungan aset-aset berdaulat Russia yang tidak dapat dimobilisasi.
"Dana tersebut akan diarahkan untuk produksi senjata di Ukraina. Ini adalah keadilan sejati, orang yang memulai perang harus menjadi pihak yang membayar," kata , kata Zelenskyy.
Saat berada di London, ia mengatakan bahwa ia "bahagia" karena "memiliki mitra strategis dan berbagi visi yang sama tentang seperti apa masa depan yang aman bagi semua orang.
Hanya beberapa jam sebelumnya, Zelenskyy diteriaki di Gedung Putih.
Saat kamera berputar di Ruang Oval, Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance dengan marah menuduh Zelenskyy tidak "berterima kasih" dan menolak menerima persyaratan gencatan senjata yang mereka usulkan.
Trump juga menuduhnya tidak tahu berterima kasih dan mempertaruhkan potensi Perang Dunia III. Sementara itu Zelenskyy menegaskan tidak boleh ada kompromi dengan Putin saat kedua pihak bernegosiasi untuk mengakhiri perang.
Trump telah membuat Kyiv dan sekutu Eropa khawatir dengan perubahan mendadak dukungan Washington selama bertahun-tahun untuk Ukraina.
0 Comments





- Ayo, Ramai-ramai Beralih Mengonsumsi Pangan Lokal
- Beijing Langgar Kesepakatan Jenewa, Tiongkok dan AS kembali Berunding di London
- Keren! Pemerintah Siap Bentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih
- Potret Kelemahan Sistemik Indonesia: Dari Dwifungsi TNI hingga Kekalahan Timnas
- 48 Negara Masih Mengandalkan Dukungan IMF
- Tak Ada Nama-nama Titipan dalam Struktur Kepengurusan BPI Danantara
- Waduh! Menyiapkan Dokumen Amdal Lebih Rumit dari Disertasi Doktoral
- Ayo Kamu Bisa! Papua Barat Daya Jangan Lagi Tergantung pada Beras
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!