Sungkeman Saat Lebaran: Tradisi Jawa yang Sarat Makna dan Nilai Keharmonisan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sungkeman merupakan tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat Jawa saat Lebaran. Prosesi ini bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki makna mendalam dalam menjaga hubungan keluarga dan menumbuhkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Dalam budaya Jawa, sungkeman menjadi simbol penghormatan, kerendahan hati, serta permohonan maaf kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua.

Gerakan bersimpuh dan mencium tangan atau lutut orang tua mencerminkan kepatuhan serta pengakuan atas jasa dan kasih sayang mereka. Tradisi ini juga menggambarkan nilai ngajeni (menghormati) dan nrimo (menerima dengan ikhlas), yang menjadi prinsip penting dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Sungkeman Saat Lebaran: Tradisi Jawa yang Sarat Makna dan Nilai Keharmonisan
- (Dok. Ini Kebumen).

Prosesi sungkeman umumnya dilakukan setelah salat Idulfitri. Anak-anak terlebih dahulu bersimpuh di hadapan orang tua untuk meminta maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak.

Setelah itu, tradisi ini berlanjut ke anggota keluarga lain yang lebih tua, seperti kakek-nenek dan sanak saudara lainnya. Dalam beberapa keluarga, sungkeman dilakukan dengan tata cara yang lebih formal, diiringi doa dan nasihat, sementara di keluarga lain, suasananya lebih santai dengan canda tawa dan cerita nostalgia. Terlepas dari cara pelaksanaannya, esensi sungkeman tetap sama, yakni mempererat hubungan kekeluargaan dan menciptakan keharmonisan.

Di era modern, sungkeman masih bertahan sebagai bagian dari perayaan Idulfitri. Meskipun banyak keluarga kini terpisah oleh jarak, sungkeman tetap bisa dilakukan, bahkan secara virtual melalui panggilan video.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bentuknya bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, nilai yang terkandung di dalamnya tetap terjaga. Tradisi ini bukan hanya bagian dari Lebaran, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai luhur masyarakat Jawa dalam menjaga hubungan baik dan menerapkan sikap saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Idul Fitri
  • Lebaran

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE