Electric Cats Suguhkan "Bunga Rampai", Album Debut yang Kaya Rasa dan Luka
JAKARTA - Bayangkan berjalan di sebuah taman, di antara bunga-bunga dengan warna dan aroma berbeda. Itulah gambaran dari album perdana Electric Cats, proyek musik dari Nadya Yosefina Fianda, yang resmi dirilis pada 6 Juni 2025 lewat label rekaman demajors.
Bertajuk "Bunga Rampai", album ini menjadi etalase rasa yang mencerminkan perjalanan batin Nadya, seorang musisi, penulis lagu, sekaligus produser musik yang memilih meramu kisah-kisah hidupnya menjadi delapan lagu yang jujur, emosional, dan penuh spektrum.
"Album ini kayak bunga. Tiap lagu punya warna dengan emosi dan pengalamannya masing-masing," ujar Nadya.
"Bunga Rampai" bukan hanya sekadar kumpulan lagu. Ia adalah puisi panjang tentang luka cinta, pergulatan kesehatan mental, seksualitas, pencarian diri, hingga harapan akan dunia yang lebih lembut. Single pembuka, "Selamat Datang, Bunga Rampai", menjadi semacam undangan masuk ke ruang-ruang rasa itu.
Ada "Tentang Cerita", refleksi tentang fase menyakitkan yang bisa jadi pelajaran atau justru jebakan. Disusul "Air Mata Bukan Rintik Jenaka", kisah cinta yang tidak pernah utuh, dan "Kemilau Rembulan", sebuah lagu penghormatan untuk mendiang mentor dan sahabat Nadya, Arry Darmawan.
Lagu "Bara" membakar dengan tema seksualitas manusia yang purba dan penuh daya hidup. Lalu, "Kisah Fasiknya" menelusuri wilayah kelam: penyesalan dan pertanyaan akan harga diri.
Di penghujung, hadir "Dunia yang Nirmala", lagu tentang keberanian melepaskan dunia korporat demi mimpi bermusik. Dan sebagai penutup, "XANAX" trek instrumental tanpa lirik, yang hanya bisa dinikmati dengan mata terpejam. Sebuah perjalanan tenang-turbulen yang menggambarkan naik-turunnya emosi akibat pengobatan.
"Saya menyaksikan album ini sebagai sebuah spektrum, seperti hidup yang terpecah menjadi fragmen; namun berangkai, berproses, berwarna, dan akhirnya menjelma museum rasa dalam wisata taman bunga," ungkap Nadya.
Album ini digarap purnawaktu oleh Nadya sendiri, dari produksi, mixing, hingga mastering di Studio Djayatonik. Kolaborasi lirik juga hadir dari Aldiansyah 'Lele' (Kukudabukon) dan Yudhistira (Rachun). Visual sampul ditangani oleh Alva Christ dan Resi Kunti.
Dengan "Bunga Rampai", Electric Cats tak sekadar merilis album. Ia membuka taman. Membiarkan siapa pun masuk, melihat, dan merasa.
"Tidak ada perasaan yang salah," tuturnya.
"Tak perlu memetik kelopaknya untuk mengerti maknanya. Biarkan mereka tumbuh dan menjadi pesona yang tidak tergantikan."
0 Comments
- Oknum Mahasiswa Kampus Ternama di Cikarang Lecehkan Siswi SMP Setelah Kenal di Medsos, Polisi Dalami Kasusnya
- Messi Dinobatkan Jadi Pemain Terbaik Sepanjang Masa Versi IFFHS, Ngalahin Pele, Maradona Sampe Cristiano Ronaldo!
- Rombak Kabinet Perdana! Prabowo Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!