Ekonomi Lesu, Ratusan Restoran di Singapura Tutup Setiap Bulan
JAKARTA, GENVOICE.ID - Ratusan restoran di Singapura tiap bulan dikabarkan tutup, tanda ekonomi lesu?
Ekonomi Singapura tengah mengalami perlambatan, dan salah satu sektor yang paling terdampak adalah bisnis makanan dan minuman.
Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat ratusan restoran gulung tikar setiap bulannya akibat tekanan ekonomi yang makin berat.
Meski sempat tumbuh 3,9% di awal tahun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura justru dipangkas jadi 1,7% dari yang sebelumnya diperkirakan 2,6%.
Penurunan ini dipicu tekanan global seperti konflik geopolitik, lesunya permintaan luar negeri, dan kondisi keuangan yang makin ketat, nih, Gen.
Menurut survei MAS terbaru, ada kemungkinan 25% ekonomi Singapura tumbuh di bawah 1% tahun ini, lonjakan signifikan dari prediksi sebelumnya.
Mayoritas analis menyebut penyebab utamanya adalah ketegangan dagang internasional.
Di sisi lain, jika tensi dagang mereda dan ekonomi besar seperti Tiongkok dan AS pulih lebih cepat, pertumbuhan Singapura masih punya peluang untuk bangkit.
Namun, di tengah ketidakpastian global, sektor kuliner justru makin tertekan. Sepanjang 2025, rata-rata 307 gerai makanan dan minuman tutup tiap bulan.
Penurunan ini bahkan lebih parah dari masa pandemi. Mulai dari kedai hawker sampai restoran Michelin seperti Sommer dan Braci ikut terdampak.
Nilai tukar dolar Singapura (SGD) menguat tajam terhadap dolar AS ke level 1,2800. Penguatan ini dipicu ketidakpastian ekonomi AS dan tarif balasan dari pemerintah AS.
Meski jadi momen bagus untuk beli dolar murah, penguatan SGD juga bikin harga barang impor dan biaya hidup makin mahal bagi warga lokal.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja Singapura masih cukup kuat, dengan tingkat pengangguran diproyeksikan berada di angka 2,2%.
Meski Singapura tengah menghadapi tekanan ekonomi, mulai dari sektor kuliner hingga nilai tukar mata uang, masih ada harapan lewat stabilnya pasar tenaga kerja dan meredanya inflasi.
Semoga kebijakan yang diambil bisa membawa angin segar bagi pemulihan ekonomi negeri Singa ini, ya, Gen.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!