Ketika Hanya Satu Murid Hadir: Realita Krisis Pendidikan di Korea Selatan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Korea Selatan tengah menghadapi krisis siswa yang terjadi sejalan dengan menurunnya jumlah anak usia sekolah.

Dikutip dari akun X/Twitter @tang__kira, terdapat seorang anak yang datang ke sekolah untuk hadir ke upacara penerimaan siswa baru. Acara tersebut dihadiri oleh enam orang guru beserta kepala sekolah. Namun, uniknya hanya ada satu siswa yang hadir dalam upacara penerimaan siswa baru yaitu Shim Euijun.

Kepala Sekolah Jungang Elementary School Bae Changho memberikan surat penerimaan serat hadiah upacara kepada Shim Eujiun.

"Tahun ini, hanya ada satu orang saja yang bersekolah di sini. Maaf ya Nak. Tapi jangan takut, kami akan tetap memberikan yang terbaik untukmu," ujarnya.

Korea Selatan Menghadapi Krisis Siswa

Diketahui, beberapa tahun belakangan ini Korea Selatan tengah menghadapi krisis siswa. Banyak dari sekolah dasar, menengah, dan atas tutup karena tidak ada siswa yang bersekolah sejalan dengan turunnya angka kelahiran di negara tersebut.

Dari total 49 sekolah yang ditutup, terdapat 43 sekolah yang ditutup berada di luar Seoul (ibu kota Korea Selatan). Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 33 sekolah dan pada 2023 ada 22 sekolah.

Jumlah sekolah tutup di Korea Selatan saat ini trennya masih meningkat. Berdasarkan data dari kantor pendidikan metropolitan dan provinsi, sekitar 42 sekolah dasar di Provinsi Gyeongsang Utara tidak menerima murid baru tahun ini, begitu pula dengan 32 sekolah di Provinsi Jeolla Selatan, 25 di Provinsi Jeolla Utara, 26 di Provinsi Gyeongsang Selatan, dan 21 sekolah di Provinsi Gangwon.