Wendy McMahon Mundur dari CBS News di Tengah Tekanan Internal dan Gugatan Trump
JAKARTA, GENVOICE.ID - Wendy McMahon, salah satu eksekutif TV paling berpengaruh di CBS yang dikenal mendorong transformasi besar-besaran dalam unit berita dan stasiun TV lokal, resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin.
Dilansir dari Variety, kepergiannya menjadi yang kedua dalam jajaran eksekutif senior CBS News dalam beberapa minggu terakhir, menyusul Bill Owens, produser eksekutif 60 Minutes, yang juga mundur secara tiba-tiba di tengah tekanan dari induk perusahaan, Paramount Global.
Langkah ini datang ketika Paramount tengah mempertimbangkan penyelesaian hukum dengan mantan Presiden Donald Trump terkait gugatan atas wawancara 60 Minutes dengan Kamala Harris. Banyak pihak menganggap gugatan tersebut tidak berdasar, namun keputusan Paramount untuk tetap menempuh jalur damai memunculkan kekhawatiran tentang intervensi terhadap independensi editorial CBS News. Owens secara eksplisit menyebut "campur tangan" perusahaan sebagai alasan pengunduran dirinya. Kini, kepergian McMahon dianggap sebagai indikasi lebih lanjut bahwa Paramount tengah mengorbankan otonomi redaksi demi meredam tekanan politik.
Menurut sumber internal, McMahon merasa ruang geraknya semakin dipersempit oleh campur tangan eksekutif Paramount. Dalam memo kepada staf, McMahon menulis, "Sudah jelas bahwa saya dan perusahaan tidak sejalan mengenai arah ke depan. Sudah waktunya saya melangkah pergi dan membiarkan organisasi ini bergerak maju di bawah kepemimpinan baru."
Selama masa jabatannya, McMahon dikenal sebagai pemimpin progresif yang merombak sistem peliputan CBS dengan menggabungkan unit nasional dan lokal, memperkenalkan program streaming "whip-around" yang dinamis, dan mendesain ulang CBS Evening News dengan pendekatan dua pembawa berita serta fokus pada laporan feature dan jurnalisme mendalam. Meski inovatif, beberapa langkahnya memicu kontroversi, termasuk pemilihan Adrienne Roark, yang kurang berpengalaman dalam liputan nasional, sebagai kepala CBS News, yang akhirnya mundur pada Februari.
Kontroversi lain muncul ketika pembawa acara CBS Mornings, Tony Dokoupil, ditegur karena gaya wawancara keras terhadap penulis Ta-Nehisi Coates soal Israel, insiden yang sampai mengundang komentar langsung dari Shari Redstone, pemilik pengendali Paramount.
George Cheeks, Co-CEO Paramount yang mengawasi CBS secara langsung, tidak berencana langsung mengganti posisi McMahon. Ia akan langsung memantau Tom Cibrowski (kepala CBS News), Jennifer Mitchell (kepala CBS Stations), serta dua eksekutif CBS Media Ventures. Cibrowski, rekan lama Cheeks dan mantan eksekutif ABC News, diperkirakan akan membawa pendekatan lebih konservatif dalam masa transisi ini.
McMahon, yang sebelumnya memimpin jaringan stasiun TV milik Disney (ABC Owned Television Stations Group), bergabung ke CBS pada 2021 dan dengan cepat naik ke posisi strategis. Pada 2023, Cheeks menyebutnya sebagai "pemimpin dinamis dengan visi yang jelas." Kini, kepergiannya menandai titik balik penting dalam lanskap media Amerika, khususnya soal bagaimana perusahaan media besar menavigasi tekanan politik, hukum, dan ekonomi tanpa mengorbankan jurnalisme independen.
Dengan CBS yang kini berada di bawah pengawasan ketat publik dan industri, masa depan redaksi mereka akan sangat bergantung pada bagaimana mereka menyeimbangkan komitmen terhadap berita faktual dengan realitas korporat yang semakin politis.
0 Comments





- Hati-Hati Konsumsi Suplemen! Berikut Adalah Tiga Jenis yang Tak Berguna untuk Tubuh
- Biksu Thudong Thailand Sambut Perayaan Waisak dengan Ritual Pradaksina di Candi Borobudur
- Libur Panjang Mei 2025, KAI Tambah Hampir 10 Ribu Kursi Per Hari untuk Layani Lonjakan Penumpang
- Dua Jamaah di Pemalang Meninggal Tertimpa Pohon Saat Shalat Idul Fitri
- Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Nias Selatan Akibat Aktivitas Sesar Besar Sumatera
- One Way dan Contraflow Masih Diberlakukan di Tol TransJawa untuk Atur Arus Balik Lebaran
- Kesempatan Emas bagi Startup Philadelphia, Shark Tank Hadir di Kota Ini!
- Borobudur Jadi Pusat Dunia! Ribuan Umat Buddha Siap Padati Candi Tertua di Hari Waisak 2025
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!