Waspada! Kehamilan Ektopik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak jika Tak Segera Ditangani

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah kondisi kehamilan yang jarang terjadi namun sangat berbahaya kembali menjadi sorotan dunia medis. Kehamilan ektopik, di mana sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kematian mendadak pada ibu hamil jika tidak segera didiagnosis dan ditangani.

"Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat medis. Jika tidak terdeteksi atau tidak diobati, bisa menyebabkan pecahnya tuba falopi, pendarahan internal, syok, hingga kematian," ujar Dr. Lepakshi Dasari, konsultan ginekolog dan ahli bedah laparoskopi di RS Yashoda, Hyderabad, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (20/5).

Waspada! Kehamilan Ektopik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak jika Tak Segera Ditangani
- (Dok. Healthline).

Menurut Dr. Lepakshi, kehamilan ektopik paling sering terjadi di tuba falopi, namun juga dapat menempel di serviks atau rongga perut, tempat-tempat yang tidak mendukung pertumbuhan janin. Meski hanya terjadi pada 1-2 persen dari seluruh kehamilan, kondisi ini berisiko tinggi dan memerlukan penanganan segera.

Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Tanda-tanda awal kehamilan ektopik bisa muncul seperti nyeri tajam di perut bagian bawah, panggul, bahu, atau leher. Gejala lain termasuk pendarahan vagina (baik ringan maupun berat), rasa sakit saat buang air kecil atau besar, pusing, hingga pingsan akibat pendarahan dalam tubuh.

"Jika tuba falopi pecah, itu adalah kondisi darurat yang harus segera ditangani," tambah Dr. Lepakshi.

Apa Penyebabnya?

Beberapa penyebab utama kehamilan ektopik antara lain:

  • Penyakit Radang Panggul (PID) yang menyebabkan peradangan dan penyumbatan tuba falopi.

  • Jaringan parut akibat infeksi atau operasi sebelumnya yang menghambat pergerakan sel telur.

  • Kelainan bawaan pada organ reproduksi.

Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai

Ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko kehamilan ektopik:

  • Usia hamil di atas 35 tahun

  • Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya

  • Operasi panggul atau perut

  • Merokok

  • Perawatan kesuburan

  • Endometriosis

  • Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore

  • Kehamilan dengan alat kontrasepsi IUD atau pasca ligasi tuba

Bisakah Dicegah?

Meski tidak selalu bisa dicegah, risiko kehamilan ektopik bisa diminimalkan. Langkah-langkah pencegahan yang disarankan antara lain:

  • Pemeriksaan ginekologis rutin

  • Berhenti merokok

  • Praktik seks yang aman

  • Deteksi dan pengobatan dini infeksi menular seksual

"Diagnosis yang tepat waktu dan penanganan medis, baik melalui obat maupun tindakan bedah, sangat penting untuk menyelamatkan nyawa ibu," tutup Dr. Lepakshi.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Ibu Hamil
  • Hamil

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE