Benarkah Fluktuasi Hormon Selama Menopause Bisa Picu Mata Kering pada Perempuan? Ini Penjelasannya!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Perempuan yang mengalami menopause rentan mengalami masalah mata kering, yang dapat dipicu oleh fluktuasi hormon yang terjadi selama periode ini. Menurut Dr. Savitha Arun, seorang ahli medis di Rumah Sakit Mata Nethradhama, perubahan kadar estrogen dan androgen dapat berdampak signifikan pada kesehatan mata.

"Penurunan produksi air mata akibat perubahan hormon ini dapat menyebabkan gejala mata kering seperti iritasi, kemerahan, sensasi berpasir, dan kelelahan mata," kata Dr. Savitha Arun, dikutip dari The Hindustan Times, Sabtu (26/4).

Dr. Arun menjelaskan bahwa meskipun kondisi mata lainnya, seperti glaukoma dan degenerasi makula terkait usia (AMD), dapat terjadi seiring bertambahnya usia, mata kering menjadi salah satu kondisi paling umum yang diperburuk oleh fluktuasi hormon pada menopause.

"Mata kering umumnya disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk perubahan hormon, diabetes, dan kondisi lingkungan seperti udara kering atau terlalu lama menonton layar," tambahnya.

Meskipun ada sistem penilaian untuk mengukur tingkat keparahan mata kering, identifikasi penyebab tunggalnya, terutama yang terkait dengan hormon, merupakan tantangan klinis karena banyak faktor yang saling berkontribusi terhadap kondisi ini.

Selain itu, fluktuasi hormon selama menopause dapat meningkatkan risiko penyakit mata lainnya. Penurunan kadar estrogen dapat meningkatkan stres oksidatif di mata, yang berpotensi mempercepat perkembangan katarak dan berkontribusi terhadap glaukoma.

Dr. Arun menyarankan beberapa langkah untuk mencegah dan mengelola masalah mata kering, antara lain dengan menjaga gaya hidup sehat dan diet seimbang yang kaya antioksidan. Mengelola kondisi medis seperti diabetes dan obesitas juga penting.

"Perawatan seperti Intense Pulsed Light (IPL) dapat membantu mengatasi mata kering kronis, sementara suplemen seperti Vitamin D, asam lemak Omega-3, dan antioksidan juga bisa bermanfaat," tambahnya.

Selain itu, Dr. Arun juga menyarankan penerapan aturan 20-20-20 untuk mengurangi ketegangan mata akibat penggunaan layar, serta penggunaan kacamata pelindung saat diperlukan.