Trump Tuduh Beyoncé dan Bruce Springsteen Terlibat ‘Skema Pemilu Ilegal’, Minta Penyelidikan Besar-besaran

JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan tuduhan serius kepada Beyoncé dan Bruce Springsteen terkait dukungan mereka terhadap lawan politiknya, Kamala Harris, di pemilihan presiden November lalu. Trump menuding keduanya ikut dalam praktik ilegal terkait kampanye.

Meski telah memenangkan pemilu tersebut, Trump belum berhenti menyuarakan kekecewaannya terhadap para selebritas yang memberikan dukungan kepada Harris. Melalui akun Truth Social pada hari Senin, ia secara terbuka mempertanyakan pembayaran kepada Springsteen atas dukungannya selama kampanye.

Trump menulis, "Berapa banyak Kamala Harris membayar Bruce Springsteen atas penampilannya yang kurang maksimal selama kampanye? Jika dia benar-benar penggemar, mengapa harus dibayar?"

Selain itu, Trump juga menyinggung nama-nama besar lain seperti Beyoncé, Oprah Winfrey, dan Bono, dengan tudingan mereka menerima bayaran sebagai imbalan atas dukungan politik.

Trump menyatakan akan mendorong adanya penyelidikan mendalam. Ia menegaskan bahwa membayar endorsement dalam kampanye adalah ilegal, dan menganggap tindakan Harris tersebut sebagai upaya palsu untuk menaikkan popularitas dalam kampanye.

"Kandidat tidak boleh membayar untuk mendapatkan dukungan, tapi Kamala melakukannya dengan dalih membayar hiburan. Ini merupakan langkah putus asa untuk membangun kerumunan yang seolah ramai, dan itu tidak sah," ujar Trump.

Beberapa jam setelahnya, Trump kembali mengungkapkan klaim bahwa Beyoncé mendapatkan bayaran sebesar 11 juta dolar AS untuk mendukung Harris, meskipun sang penyanyi "Single Ladies" tersebut tidak tampil menyanyi dalam acara kampanye.

Trump menutup dengan menyatakan bahwa para selebritas ini memanfaatkan sistem yang rusak secara curang dan tidak patriotik.